Mereka tidak pernah mengharapkan kehadiranku. Aku hayalah bayangan yang wira-wiri dihadapan mereka. Tak pernah dihargai sebagai daging yang bernyawa dan berperasaan.
Aku lebih memilih meninggalkan sepetak tanah berbatas tembok ini demi membuat harapanku menjadi nyata.
Aku yakin suatu saat mereka akan menganggapku ada dan menghargai pilihan di hidupku :')
Semanya aku ikhlaskan :)
Add your comment