Niti Sastra : Pengalaman dan Pengetahuan

in , , , by nyakizza.blogspot.com, 15.31
Selamat sore guys, saya mau berbagi cerita lagi nih mengenai Niti Sastra yang saya kutip dari buku Ancient Wisdom for Modern Leaders "Niti Sastra" karangan Anand Krishna. Buku ini merupakan buku yang amat saya gemari, karena saya merasa pesan-pesan dalam niti sastra ini memnag benar-benar sarat akan makna ...
Bahasanya seperti menyindir tetapi halus sekali.
Saya menemukan buku kecil ini di Gramedia Java Mall pada tanggal 21 Juni 2012. Saat itu, saya dan ayah sedang berjalan-jalan berkeliling kota Semarang hingga akhirnya kita memutuskan untuk mendinginkan diri di dalam Java Mall sambil menikmati suasana ramai di tempat tersebut karena saat itu di Java Mall sedang mengadakan acara pembukaan Khitan Gratis...
Awalnya saya mengira buku Niti Sastra ini hanyalah buku motivasi atau puisi-puisi seperti itu saja, ternyata lebih dari itu, buku Niti Sastra ini menyimpan pembelajaran hebat yang dikemas dalam bahasa puitis khas karya sastra klasik.
Mengenai buku ini, meskipun ditulis pada abad kelima, tetapi kebijaksanaan klasik ini sangat bermanfaat jika dapat diilhami oleh para manusia Indonesia baru.
Dalam kata pengantar yang beliau berikan,  Sri Sultan Hamengku Buwono X berkata,  "Karya sastra klasik akan terus hidup dan dihidupkan kembali melalui penerjemahan, penulisan kembali, atau melalui alusi-alusi. Upaya itu memang perlu, karena ternyata bahwa nilai-nilai lama tidak seluruhnya usang. Ada banyak mutiara yang masih relevan bagi zaman kita, dan saya melihat hal itu dalam buku yang diupayakan oleh Anand Krishna ini."
Bagian favourite saya diantara bagian-bagian luar biasa lain adalah pada bab dua halaman 31-34 ;


Manis, asam, asin, pedas, pahit dan sepat ;
bagaimana dapat menjelaskan
rasa yang beragam itu,
tanpa pengetahuan dan penguasaan bahasa ?
Berada di tengah mereka yang tahu, 
terpaksa kau harus membisu.

Pengetahuan benar-benar menjadi daya hidup bila sudah dialami. Bagaimana dapat menjelaskan rasa manis bila kita sendiri saja belum pernah mencicipi sesuatu yang berasa manis ? Begitu pula dengan rasa-rasa lain. Demikian halnya dengan pengalaman hidup lain.

Dengan penguasaan bahasa yang benar dan sopan, kita bisa berbagi pengetahuan berdasarkan pengalaman itu. Dengan penguasaan bahasayang baik tersebut, kita bisa berbagi dengan lebih fasih dan mengena.

Pengetahuan bagaikan racun bagi mereka
yang malas dan tidak mau menuntutnya
Sebagaimana makanan yang tidak
tercerna pun menjadi racun dan menyebabkan penyakit;

Sebagaimana berkumpul dengan orang
banyak tidak menyenangkan hati mereka
yang kurang pandai bergaul;
Sebagaimana pasangan yang tua renta
mendongkolkan hati seorang perawan
jelita yang masih muda.

Banyak diantara kita yang memiliki bermacam gelar. Track record akademisnya sungguh menakjubkan. Gelarnya lengkap sudah, namun semua itu tidak berarti bahwa kita sudah berpengetahuan.
Menjadi orang yang berpengetahuan berarti membuka diri terhadap ilmu pengetahuan.
Gelar-gelar yang dimiliki tidak lebih dari pembuka Jalan.
Kita masih harus berjalan terus di atas jalur pengetahuan. Tiada batas waktu bagi penuntutan ilmu. Para penuntut ilmu tidak pernah selesai menuntut ilmu. Mereka yang malas dan sudah puas dengan gelar yang dimiliki sesungguhnya bukanlah penuntut ilmu sejati. Mereka hanyalah kolektor gelar.

Seorang penuntut ilmu bisa saja menuntut ilmu dengan tidak memperdulikan gelar apapun jua. Ulah para penuntut ilmu sejati seperti ini barangkali membingungkan para kolektor gelar karena mereka pada kubu yang berbeda. Seorang kolektor gelar cepat lelah, dan akhirnya menyerah. Seorang penuntut ilmu tidak mengenal kata menyerah.

Seorang kolektor gelar membatasi dirinya dengan hanya belajar dari mereka yang memiliki gelar lebih banyak. Seorang penuntut ilmu sejati belajar dari siapa saja. Alam semesta menjadi gurunya.

Seorang kolektor gelar memperoleh ilmu tekstual. Seorang penuntut ilmu sejati memperoleh pengalaman dan pengetahuan pribadi. Dan, pengalamannya itu, pengetahuannya itu, jauh lebih berharga daripada ratusan ribu teks; lebih bermakna daripada jutaan pengalaman orang-orang lain.

Untuk lebih lengkapnya sila teman-teman lihat pada buku Niti Sastra :)
senang berbagi dengan kalian guys ..
see yu ...
SHARE 0 comments

Add your comment

© Alfizza Murdiyono · Designed by Sahabat Hosting