bagaimana liburan kalian weekend kemarin ? Apakah kalian mengisi liburan itu dengan kegiatan yang posotif dan produktif ?
emmm, semoga saja kalian bahagia yaa rencang-rencang *hehehe
Saya mau berbagi cerita mengenai liburan saya kemarin di Yogyakarta, Secang dan Magelang.
Sepertinya saya tidak pernah bosan-bosannya ke Jogja, entah mengapa.
Bisa jadi karena disanalah sahabat-sahabat saya tinggal untuk kuliah. Mungkin juga saya merasa kesepian di Semarang.
Yasudah, lupakan saja gerutuan saya yang tidak jelas itu.
Lebih baik saya bercerita hal-hal yang menyenangkan saja pada anda.
Saya akan menceritakan kejadian-kejadian yang saya alami sesuai urutan waktu yaa ...
perhatikan baik-baik and enjoy the story, guys !
Sabtu, 13 April 2013
Pukul 12.35
saya baru selesai mandi.
Pukul 12.56
Mengalami kebosanan akut dan kepikiran ingin naik bis. Kemudian menghubungi Vivi untuk numpang menginap dan menghubungi teman-teman yang lain. Ternyata banyak yang mau menjemput saya, namun saya memilih Mia untuk menjemput saya di Terminal Jombor.
Kemudian packing. Memasukkan dua tanktop dan satu kaos, beberapa dalaman, kamera dan lensa tele, minyak kayu putih. Ambil helm daaaaannnnnnn......
Siap berangkat.
Siap berangkat.
Pukul 13.10
Naik angkot hijau jurusan Unnes ke Ungaran. Melihat isi dompet ternyata tinggal tujuh puluh delapan ribu.
Angkot nge-time sampai sepuluh menit (membosankan).
Setelah angkot terisi penuh penumpang, saya meluncur ke Ungaran. Sampai di pasar Ungaran sudah pukul satu lebih empat puluhan menit.
Angkot nge-time sampai sepuluh menit (membosankan).
Setelah angkot terisi penuh penumpang, saya meluncur ke Ungaran. Sampai di pasar Ungaran sudah pukul satu lebih empat puluhan menit.
Pukul 14.00
setelh menunggu kurang lebih lima belas menit di bawah atap pos polisi untuk menghindari hujan, akhirnya bis ekonomi tujuan Semarang - Yogya tiba dan mengangkut saya menuju perjalanan yang menyenangkan.
Di dalam bis saya berdiri berdesakan dengan membawa helm dan tas ransel yang tidak begitu besar dan tidak juga berat.
Di dalam bis saya berdiri berdesakan dengan membawa helm dan tas ransel yang tidak begitu besar dan tidak juga berat.
Saya tidak mendapatkan tempat duduk, dan akhirnya saya berdiri bersama bapak-bapak dan ada juga mbak-mbak yang ikut berdiri.
salah seorang bapak yang duduk di sebelah saya berkata, "nek sampeyan munggah neng Ungaran yo mesti gitu mbak. Sing sabar yo ..." #fyuuhhhh
dalam hati aku menjawab, "nggih kulo sampun ngertos, pak. Kulo sampun saaaabbbbaaaaarrrrrrr" #ahahaha
finally, berdirilah saya dan terguncang selama perjalanan.
Sebenarnya sih ini kaki sudah pegal, tapi aku coba mengalihkan perhatianku pada hal lain. Misalnya saja saat melewati jalan lingkar Ambarawa yang indah, saya sangat menikmatinya. Pemandangan alam di rawa pening yang cantik karena area persawahan sedang segar-segarnya setelah diguyur hujan ...
How exciting !
Sebenarnya sih ini kaki sudah pegal, tapi aku coba mengalihkan perhatianku pada hal lain. Misalnya saja saat melewati jalan lingkar Ambarawa yang indah, saya sangat menikmatinya. Pemandangan alam di rawa pening yang cantik karena area persawahan sedang segar-segarnya setelah diguyur hujan ...
How exciting !
nah, ini nih, saya mau berbagi tips-tips mengenai bagaimana sih cara menikmati perjalanan meskipun berdiri selama berjam-jam ?!
tips petama tadi masih ingat, kan ? yup ! memandang sekeliling, seperti pemandangan di luar jendela bis.
tips petama tadi masih ingat, kan ? yup ! memandang sekeliling, seperti pemandangan di luar jendela bis.
tips kedua supaya tidak merasa kelelahan ketika berdiri sepanjang perjalanan adalah NARSIS ! Narsis dalam kesusahan itu sah-sah saja kok ...
ini contohnya --->
ini contohnya --->
ketiga, bersenandung kecil. Bernyanyi-nyanyi kecil dapat menghibur hati dan me-relax-kan pikiran. So, tidak salah kalau kita bernyanyi dalam keadaan nyelempit seperti itu.
Tapi, jangan nyaring-nyaring ya, kecuali kalu punya suara bagus *upss
Tapi, jangan nyaring-nyaring ya, kecuali kalu punya suara bagus *upss
Keempat, make conversation with another person there... catatan : jangan terlalu jujur pada orang baru, jangan mau diajak bertukar nomer hp, jangan mau dipegang, gak perlu terlalu ramah, jangan kasih tau alamat jelas. Menurutku, bohong demi keamanan diri tidak masalah kok.
Misal :
Misal :
Pria : "Mbak ngapain ke Jogja? pulang ya?"
Saya : "iya mas"
Pria : "Kuliah di Undip ya mbak? "
Saya : "Nggak, di Unnes"
Pria : "Jurusan apa mbak?"
Saya : "Teknik. hehehe" (ejegile. teknik kecantikan ciiint , hahaha)
Pria : "Kuliah di Undip ya mbak? "
Saya : "Nggak, di Unnes"
Pria : "Jurusan apa mbak?"
Saya : "Teknik. hehehe" (ejegile. teknik kecantikan ciiint , hahaha)
Pria : "Wow. Teknik ya. Ada saudara mbak di Jogja ?"
Saya : "Banyak mas, bapak saya orang Jogja"
Pria : "Oh, jadi orang Jogja toh... emmm, kok gak kuliah di Jogja aja ?"
Saya : "Pengen di Semarang aja mas, bosen di Jogja terus" (preeeeetttttt)
Saya : "Banyak mas, bapak saya orang Jogja"
Pria : "Oh, jadi orang Jogja toh... emmm, kok gak kuliah di Jogja aja ?"
Saya : "Pengen di Semarang aja mas, bosen di Jogja terus" (preeeeetttttt)
Pria : "hahaha, mbaknya lucu. dulu SMA-nya dimana mbak?
Saya : "(dalam hati : emang gue pelawak apa ! eh bused, dia nanya SMA pula, gue jawab apa nih.. ) Oh saya SMA di Kalimantan Tengah mas."
Saya : "(dalam hati : emang gue pelawak apa ! eh bused, dia nanya SMA pula, gue jawab apa nih.. ) Oh saya SMA di Kalimantan Tengah mas."
Pria : "Waduh, jauh juga ya mbak. Apa mbaknya orang Dayak?"
Saya : "Dekat kok mas, apalagi kalau naik pesawat. hehehe. Iya Ibu saya orang Dayak asli" (bohong beud)
Saya : "Dekat kok mas, apalagi kalau naik pesawat. hehehe. Iya Ibu saya orang Dayak asli" (bohong beud)
Pria : "wahh, orang Dayak kan sakti-sakti mbak. hehehe... keren keren"
Saya : "ya gitu deh, eh biasa aja sih mas ...(nyengir nyengir) "
Saya : "ya gitu deh, eh biasa aja sih mas ...(nyengir nyengir) "
Pria : "yasudah deh mbak saya mau tidur ajah"
Saya : "(dalam hati : udah kelar wawancaranya ? hahaha ) ohh, monggo mas"
Saya : "(dalam hati : udah kelar wawancaranya ? hahaha ) ohh, monggo mas"
Nah minimal itu. Jadi bikin kesan gimana caranya supaya orang asing itu tidak berani melecehkan kita.
#awawaw
#awawaw
tips yang terakhir : Koe kudu berani ! pokoknya yang penting berani dan bertanya kalau tidak tahu. Jangan percaya kata orang baru yang wajahnya tidak meyakinkan, tanyakan apapun pada kernet atau sopir. Insya Allah mereka tidak akan menyesatkan.
Tips yang paling terakhir : BERDOA dan PASRAH pada Yang Maha Kuasa :)
Tips yang paling terakhir : BERDOA dan PASRAH pada Yang Maha Kuasa :)
***
Setelah berdiri dan terombang-ambing, akhirnya sampai di Secang dan saya dapat tempat duduk. Fyuhh ... finally !
Saya duduk dengan tenang dan menikmati perjalanan dengan semangat dan sumringah.
Saya duduk dengan tenang dan menikmati perjalanan dengan semangat dan sumringah.
Tetapi, sesampainya di Muntilan sekitar jam setengah lima sore, penumpang yang dari Semarang menuju Jogja di oper ke bis lain yang lebih banyak penumpang. Kata pak kernet, bis yang saya tumpangi tadi mau pulang ke Magelang.
Nah, di dalam bis yang baru itu, Alhamdulillah saya dapat tempat duduk meskipun harus desak-desakan.
Di sebelah kanan saya ada seorang mbak-mbak cantik dan di sebelah kiri saya ada bapak-bapak paruh baya.
Nah, di dalam bis yang baru itu, Alhamdulillah saya dapat tempat duduk meskipun harus desak-desakan.
Di sebelah kanan saya ada seorang mbak-mbak cantik dan di sebelah kiri saya ada bapak-bapak paruh baya.
Saya sempat mengobrol dan berkenalan dengan mbak cantik di samping saya itu. Ternyata, setelah berbincang-bincang, saya mengetahui bahwa namanya adalah Mbak Mifa, seorang mahasiswi semester enam jurusan teknik geodesi di Universitas Diponegoro.
Dunia itu sempit yaa, faktanya, Mbak Mifa itu teman sekelasnya Kak Deni (kakakku/ kakak kelasku waktu SMA)... Oh God ! *ahahaha
Setengah jam kemudian, sampai lah saya di terminal Jombor tanpa ada halangan apapun dan berpisah dengan Mbak Mifa.
Sahabat saya, Mia Atika, menjemput saya setengah jam kemudian dan mengantarkan saya menuju kos Vivi di jalan Gejayan.
Dunia itu sempit yaa, faktanya, Mbak Mifa itu teman sekelasnya Kak Deni (kakakku/ kakak kelasku waktu SMA)... Oh God ! *ahahaha
Setengah jam kemudian, sampai lah saya di terminal Jombor tanpa ada halangan apapun dan berpisah dengan Mbak Mifa.
Sahabat saya, Mia Atika, menjemput saya setengah jam kemudian dan mengantarkan saya menuju kos Vivi di jalan Gejayan.
Sesampainya di kos Vivi, Vivi sedang tidak di kos karena sedang mengikuti pelantikan di Kaliurang, jadi saya hanya bertemu dengan Mbak Dita (mbak kos Vivi yang cantik, ramah dan baik hati).
Setelah itu saya mandi dan beres-beres juga menghubungi teman-teman saya untuk mengajak mereka malam mingguan bersama-sama. Saya sangat merindukan sahabat-sahabat saya di SMA.
Mumpung sedang malam minggu, otomatis kita semua free dan ada kesempatan berkumpul, oleh sebab itu, saya ingin memanfaatkan waktu berkumpul dengan mereka.
Dari sekian banyak yang saya hubungi, yang konfirmasi bisa ikut kumoul-kumpul hanya Mario, Tessa, Abi, Agung, dan Yoga, juga Sicha.
Kita janjian bertemu di depan Sanatha Dharma jam setengah delapan malam.
Kita janjian bertemu di depan Sanatha Dharma jam setengah delapan malam.
Pukul 19.35
Mario, Tessa dan Agung sudah standby di depan Sadhar, kemudian disusul kedatangan saya dan Yoga. Sayangnya, Sicha tidak bisa hadir karena ia tinggal di asrama dan takut tidak dibukakan pintu oleh penjaga asrama.
Sementara Abi ada acara namun hendak menyusul.
Sementara Abi ada acara namun hendak menyusul.
Awalnya saya mengajak main ke Taman Pelangi, tetapi karena sedang bokek, jadi kita memutuskan untuk berjalan-jalan ke Alkid (Aloon-aloon Kidul).
Hal konyol yang terjadi saat di Alkid ada dua,
pertama, Motor Yoga mogok karena kehabisan bensin dan aku herannya kenapa dia gak ngisi bensin dulu kalau tahu mau jalan *uhuuuuhuhuu
kedua,waktu mau makan di warung pinggiran Alkid, pas kita udah duduk di atas tikar warung tersebut, terus kita lihat daftar menu plus daftar harga. Karena feeling kita udah gak enak disitu.
Kemudian kita merencanakan strategi untuk kabur. Akhirnya, kita berjalan kabur satu-satu dan pelan-pelan. Saat itu, saya diteriaki oleh Ibu yang berjualan jagung bakar, "heeehhh... gak boleh gitu !"
tapi saya langsung melongos pergi dan tertawa-tawa mentertawakan kekonyolan kami.
Hal konyol yang terjadi saat di Alkid ada dua,
pertama, Motor Yoga mogok karena kehabisan bensin dan aku herannya kenapa dia gak ngisi bensin dulu kalau tahu mau jalan *uhuuuuhuhuu
kedua,waktu mau makan di warung pinggiran Alkid, pas kita udah duduk di atas tikar warung tersebut, terus kita lihat daftar menu plus daftar harga. Karena feeling kita udah gak enak disitu.
Kemudian kita merencanakan strategi untuk kabur. Akhirnya, kita berjalan kabur satu-satu dan pelan-pelan. Saat itu, saya diteriaki oleh Ibu yang berjualan jagung bakar, "heeehhh... gak boleh gitu !"
tapi saya langsung melongos pergi dan tertawa-tawa mentertawakan kekonyolan kami.
Di parkiran utara Alkid tempat kendaraan kami parkir, kami mendiskusikan hendak makan dimana.
Akhirnya, kami memutuskan untuk makan di Kedai 24 depan Selokan Mataram.
Akhirnya, kami memutuskan untuk makan di Kedai 24 depan Selokan Mataram.
Kami menghabiskan banyak waktu untuk becanda-gurau, berbincang-bincang, dan bernostalgia masa SMA...
Bahagia luar biasa yang aku rasakan.
Mereka tidak berubah meskipun sudah tampak lebih dewasa. Mario, Agung dan Abi semakin ganteng, Tessa semakin dewasa dan cantik...
Tapi sayangnya si Abi sekarang sudah merokok dan itu sih pilihan ..
Dulu, saya, Abi, Mario, Agung dan Tessa berada dalam satu kelas di kelas XC. persahabatan kami sudah lama dan kami sudah saling tahu satu sama lain. Layaknya saudara sendiri.
Bahagia luar biasa yang aku rasakan.
Mereka tidak berubah meskipun sudah tampak lebih dewasa. Mario, Agung dan Abi semakin ganteng, Tessa semakin dewasa dan cantik...
Tapi sayangnya si Abi sekarang sudah merokok dan itu sih pilihan ..
Dulu, saya, Abi, Mario, Agung dan Tessa berada dalam satu kelas di kelas XC. persahabatan kami sudah lama dan kami sudah saling tahu satu sama lain. Layaknya saudara sendiri.
Di K24, kami juga bertemu dengan teman lama kami, Aldira.
Izza dan Tessa di Alkid |
![]() |
Makan-makan *ciiiihaaaa |
Agung, Abi, Yoga (kiri-tengah-kanan) |
Aldira dan Abi (kiri-kanan) |
Izza, Agung, Mario |
Nah, jadi begitu lah cerita perjalanan saya beberapa jam di Jogja...
Eiitttss, saya punya cerita lain lho ya ...
Tetapi akan saya ceritakan di bagian lainnya.
Yaitu cerita perjalanan saya di Secang dan Menonton Kirab Budaya di Magelang ...
Sampai Jumpa ya rek ! :)
Matur Suwun sudah mau menyempatkan waktu membaca kisah saya yang biasa-biasa saja ini... tetapi, bagi saya tentu LUAR BIASA !
Sayonara :)
Add your comment