Sejak akhir Juli 2023,
Indonesia memasuki musim kemarau. Hawa panas dan kering begitu terasa. Terlebih
bagi warga Jakarta sepertiku yang sudah lama tidak mendapatkan kucuran air hujan.
Kekeringan semakin menghebat di bulan Agustus akibat fenomena El Nino (pemanasan
suhu muka laut di atas kondisi normal di kawasan Samudera Pasifik bagian
tengah) sehingga ketersediaan air bersih pun sulit didapatkan. Ditambah lagi
tantangan terkait pencemaran air akibat limbah industri dan rumah tangga. Padahal,
air merupakan komponen yang sangat esensial bagi keberlangsungan hidup manusia.
Masalah air menjadi
salah satu tantangan besar bagi dunia, tak terkecuali di Indonesia. Saat ini 10% populasi Indonesia mengalami kekurangan
air bersih, dan pada tahun 2040 diperkirakan Pulau Jawa akan kehabisan
sumber air bersihnya apabila tidak ada perubahan dalam cara kita mengelola
sumber daya air.Modul Edukasi Air dan Buku Cerita "Yuk, Jadi Pahlawan Cilik Bijak Air"
Stunting, sebuah
istilah yang baru aku kenal sejak menjadi ibu, kira-kira menjelang kelahiran anak
pertamaku empat tahun yang lalu. Agak terlambat rasanya, karena tidak ada yang
pernah memberitahuku soal stunting ini dengan lebih jelas. Dokter dan bidan
tempat aku periksa kehamilan juga tidak pernah menyampaikan soal stunting
maupun pencegahannya.
Ketika anak sudah
lahir dan hampir memasuki fase MPASI, barulah aku mencari tahu lebih dalam lagi
soal stunting. Semua bermula dari omongan orang tuaku yang terus mengomentari
berat badan anakku yang dinilai kecil. Belum lagi kalau melihat anak-anak
sepantarannya yang terlihat lebih tinggi dari anakku.
Sejak pandemi
covid-19, posyandu di daerahku tutup, dan aku sekeluarga berusaha membatasi
diri untuk tidak pergi ke puskesmas selama tidak ada urgensinya. Aku dan suami
tidak memiliki latar belakang pengetahuan tentang ilmu kesehatan. Kami sempat
mengalami masa-masa stress karena khawatir dengan tinggi badan dan berat badan
anak kami yang tidak terpantau oleh petugas kesehatan.
Akhirnya yang bisa kami lakukan selama pandemi adalah dengan belajar memantau sendiri tinggi, berat dan lingkar kepala anak kami lalu mencatatkannya di buku pink, baca buku atau informasi mengenai tumbuh kembang anak dan mengikuti webinar-webinar parenting salah satunya yang membahas tentang stunting.
![]() |
Anak saya dan teman sebayanya sedang bercengkrama membaca buku bersama (dok. Pribadi) |
Pada awal masa transisi, masa-masa di mana pemerintah berangsur melonggarkan mobilitas masyarakat pasca pandemi, aku membawa anakku bermain di playground (taman bermain anak). Sesampainya di playground, anakku diam saja, memeluk kakiku dan seperti bersembunyi dari anak-anak lain yang sedang bermain di sana.
Sejak awal tahun 2020,
pandemi Covid-19 merebak di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di
Indonesia. Pembatasan fisik dan sosial diterapkan demi mengurangi laju
penularan virus tersebut. Kehidupan mendadak berubah 180* baik secara fisik,
mental, sosial dan emosional. Perubahan drastis ini menyebabkan masalah
kesehatan, memengaruhi mental, emosional dan tubuh kembang anak-anak. Anak-anak usia dini telah banyak kehilangan
momen interaksi dengan lingkungan sosialnya akibat “terkurung” di rumah saja
dalam kurun waktu yang lama. Oleh sebab itu, sebagai orang tua, aku dan suami
merasa punya PR besar agar bisa menjalankan peran pengasuhan dengan baik dan
menjadi jembatan bagi anak untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan yang
dihadapi dalam masa transisi.
Berbagai upaya aku dan
suami lakukan demi menjaga kestabilan emosional agar dapat mendampingi tumbuh
kembang Azura, anak kami yang kini berusia 4 tahun. Salah satunya, kami tak
pernah lelah untuk mengedukasi diri dengan mengikuti webinar-webinar parenting.
![]() |
Para Narasumber Bincang Gizi 2022 (zoom: Nutrisi Bangsa, Danone SN Indoensia) |
Acara webinar yang
berlangsung pada hari Rabu, 28 Juni 2022 tersebut berlangsung melalui Zoom dan
disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Nutrisi Bangsa. Bapak Arif
Mujahidin, Corporate Communications Danone Indonesia, membuka webinar dan
memberi kata sambutan. Beliau menyampaikan
bahwa momen transisi ini menjadi kesempatan baik untuk mengasah dan
mengoptimalkan tumbuh kembang anak, utamanya dalam perkembangan sosial
emosionalnya. Pak Arif juga berpesan agar orang dewasa (dalam hal ini orang tua) agar
membantu anak-anak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sebab anak-anak usia masih rentan dan bergantung pada
orang dewasa. Anak membutuhkan
lingkungan terdekatnya untuk merangsang dan memberikan kesempatan tumbuh kembang
yang optimal.
“Sebagai perusahaan yang ramah keluarga, kami (Danone Indonesia) juga memberikan dukungan kepada para orang tua agar si Kecil dapat tumbuh optimal melalui pemberian cuti melahirkan bagi karyawan kami yakni cuti 6 bulan bagi ibu dan 10 hari bagi ayah. Kami juga secara aktif memberikan edukasi seputar kesehatan dan nutrisi untuk publik seperti halnya dalam Bicara Gizi hari ini. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kolaborasi orang tua untuk dapat memberikan stimulus yang tepat agar mencapai keberhasilan dalam mengembangkan aspek sosial emosional anak.” imbuhnya.
Aku pernah mendapatkan
kesempatan untuk mengeksplorasi kantor baru Danone Indonesia. Videonya sudah
aku unggah di Youtube, silakan mampir. Jadi, di kantor danone yang hi-tech
tersebut dilengkapi dengan ruang menyusui yang nyaman dan fasilitas memadai
untuk mendukung ibu-ibu pekerja agar tetap dapat memberikan ASI ekslusif selama
6 bulan hingga 2 tahun. Fasilitas yang disediakan antara lain, bilik-bilik
menyusui dengan sofa empuk dan meja, alat sterilisasi botol, kulkas, dispenser
air mineral AQUA dan wastafel.
Selanjutnya,
narasumber yang dihadirkan mewakili BKKBN, dr. Irma Ardiana, MAPS, Direktur Bina
Keluarga Balita dan Anak BKKBN, mengingatkan kepada kita mengenai keluarga dan
fungsinya. BKKBN merupakan inisiator Hari Keluarga Nasional (Harganas) sejak tahun
1949 melalui Prof. Dr. Haryono Suyono sebagai penggagasnya.
![]() |
dr. Irma saat menyampaikan pemaparannya via Zoom |
- Fungsi Keagamaan; orang tua jadi panutan dalam ibadah maupun perilaku
- Fungsi Sosial Budaya; orang tua menjadi contoh dalam bertutur kata, bersikap dan bertindak
- Fungsi Cinta Kasih; orang tua wajib memberi kasih sayang agar cinta kasih bersemi dalam keluarga
- Fungsi Perlindungan; orang tua menumbuhkan rasa aman, nyaman dan kehangatan
- Fungsi Reproduksi; bersepakat mengatur jumlah anak dan jarak kelahiran serta kesehatan reproduksi
- Fungsi Sosial dan Pendidikan; orang tua mendorong agar anaknya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar serta mengenyam pendidikan
- Fungsi Ekonomi; orang tua harus bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Fungsi Pembinaan Lingkungan; keluarga berperan dalam memelihara lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik (alam) maupun sosial (interaksi dengan masyarakat)
Berdasarkan survei BKKBN, selama pandemi
COVID-19 sebanyak 71,5% pasangan suami istri telah melakukan pola pengasuhan
kolaboratif, 21,7% menyebutkan istri dominan, dan 5,8% hanya istri saja. Di sisi lain, data
UNICEF menyebutkan bahwa selama pandemi orang tua mengalami tingkat stress
dan depresi yang lebih tinggi, serta menilai pengasuhan anak di rumah saja
memiliki risiko tersendiri. Kondisi ini sangat mungkin menghambat kemampuan
orang tua untuk mengatasi emosi dan kebutuhan psikologis anak.
Pada webinar Bicara Gizi 2022, dr. Irma juga menjelaskan bahwa gaya pengasuhan memengaruhi perkembangan kognitif, emosional dan sosial anak. Pengasuhan bersama menekankan komunikasi, negosiasi, kompromi, dan pendekatan inklusif untuk pengambilan keputusan dan pembagian peran keluarga, bukan otoriter.
“Pengasuhan bersama antara ayah dan ibu menawarkan cinta, penerimaan, penghargaan, dorongan, dan bimbingan kepada anak-anak mereka. Peran orang tua yang tepat dalam memberikan dorongan, dukungan, nutrisi, dan akses ke aktivitas untuk membantu anak memenuhi milestone aspek perkembangan merupakan hal yang penting. Dalam konteks percepatan penurunan stunting, pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi sangat penting untuk memastikan kebutuhan nutrisi dan psiko-sosial sejak janin sampai dengan anak usia 23 bulan. Peran Tim Pendamping Keluarga menjadi krusial untuk mendampingi keluarga berisiko stunting dalam pemberian informasi pengasuhan di Bina Keluarga Balita. Pola asuh yang tepat dari orangtua dinilai mampu membentuk anak yang hebat dan berkualitas di masa depan.” Terang dr. Irma
Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak, Dr. dr. Bernie
Endyarnie Medise, Sp. A(K), MPH, menjelaskan bahwa aspek sosial emosional
sangat pentihg bagi anak untuk mencapai semua aspek kehidupannya dan bersaing
di fase kehidupan selanjutnya, sejak remaja hingga lanjut usia. Oleh karena itu, penting bagi
orangtua untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai perkembangan sosial
emosional anak khususnya di masa transisi pasca pandemi saat ini.
Seperti
halnya orang dewasa, anak-anak juga mengalami kebingungan dan tuntutan untuk
beradaptasi menghadapi perubahan ruang dan rutinitas baru dari masa pandemi (masa
dimana semua kontak dan interaksi dibatasi) menuju masa normal baru (new
normal; berangsur-angsur kembali bebas walau masih terbatasi oleh protokol
kesehatan). Kembali menjalani kehidupan dan interaksi sosial dapat meningkatkan
masalah sosial-emosional yang dampaknya bisa berbeda tergantung pada usia anak
dan dukungan dari lingkungannya. Gangguan perkembangan emosi dan sosial dapat memengaruhi terjadinya masalah
kesehatan di masa dewasa, seperti ganguan kognitif, depresi dan potensi
penyakit tidak menular.
![]() |
Hubungan pencernaan sehat dengan otak |
“Agar anak-anak dapat beradaptasi kembali dengan normal, memiliki keterampilan sosial-emosional yang memadai, serta memiliki kemampuan berpikir yang baik, maka orang tua perlu memantau perkembangan sosial emosional anak secara berkala serta memberikan stimulasi dan nutrisi yang tepat.” ungkap dr. Bernie.
![]() |
Slide pemaran dr. Bernie |
Nutrisi Bangsa juga menghadirkan seorang ibu
inspiratif, Founder Joyful Parenting 101, Cici Desri, berbagi cerita tentang
pengalamannya saat membersamai si Kecil menghadapi transisi untuk kembali
berinteraksi dengan lingkungan sosial. Ibu Cici menceritakan bahwa selama
hampir dua tahun, ia melihat banyak tantanghan yang dihadapi anaknya untuk kembali
bersosialisasi dengan dunia luar. Proses adaptasi tidak selalu berjalan mudah. Terkadang
anaknya merasa frustasi saat harus bertemu dengan orang baru atau saat beraktivitas
dan berinteraksi dengan banyak orang. Menghadapi hal tersebut, Ibu Cici dan suami
kemudian mengambil bagian dalam pengasuhan dan memperkuat keterlibatan dengan si
Kecil terlebih pada fase transisi ini.
![]() |
Ibu Cici Desri |
“Kami memahami bahwa fase membangun hubungan baru merupakan sebuah keterampilan. Si Kecil dapat menguasainya dengan dukungan yang tepat, terutama dari keluarga. Melalui interaksi sosial secara tatap muka langsung, si Kecil mampu menumbuhkan rasa kepercayaan baru dan merasakan kenyamanan berada di lingkungan barunya. Dengan begitu, saya yakin si Kecil bisa tumbuh menjadi anak hebat yang pintar, berani, dan memiliki empati tinggi,” tutup Cici.
Penjelasan para narasumber membuatku belajar agar menjadi orang tua yang lebih peduli terhadap kebutuhan anak. aku ingin bersama-sama dengan suami menjalankan pola pengasuhan kolaboratif agar anakku tumbuh menjadi anak yang stabil secara sosial emosional dan cerdas. Terlebih kedepannya tantangan untuk generasi muda bangsa Indonesia pasti besar dan berat. Oleh sebab itu, ilmu dari dr. Irma, dr. Bernie dan pengalaman dari ibu-ibu yang lebih senior bisa diambil hikmahnya untuk diterapkan dalam kehidupan pengasuhan agar anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang tak hanya pintar akademik tapi juga tangguh mentalitasnya, adaptif, berani, memiliki empati tinggi dan sehat fisiknya.
Danone SN Indonesia sebagai perusahaan ramah keluarga juga selalu mendukung perkembangan kesehatan ibu dan anak dengan menghadirkan berbagai produk bergizi melalui kegiatan riset dan pengembangan produk yang inovatif seperti SGM Eksplor, SGM Bunda, Lactamil, Bebelac, Nutrilon Royal, dan nutrisi medis khusus. Selain dengan produk bernutrisi, Danone SN Indonesia juga melakukan upaya mengatasi masalah kesehatan melalui berbagai kegiatan edukasi tentang pentingnya gizi dan kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah melalui Program Bicara Gizi, Program Pencegahan Stunting, Isi Piringku, Bunda Mengajar, dan Rumah Bunda Sehat.
Semoga bermanfaat, terima kasih.
#BicaraGizi2022 #HariKeluargaNasional2022
Optimalkan Daya Tahan Tubuh Anak dengan Dukungan Ekstra Nutrilon Royal Prosyneo
Senangnya Minum Susu Nutrilon Prosyneo 3 (foto: Alfizza Murdiyono) |
Halo Mama, Papa, apa kabar? Semoga semua sehat selalu ya! Seperti biasa, menjelang akhir tahun seperti sekarang ini, cuaca di Indonesia mulai berubah lagi. Semula cuaca cerah dan cenderung panas, belakangan ini jadi berangin serta hujan melulu. Musim pancaroba seperti ini sangat menantang daya tahan tubuh anak-anak kita.
![]() |
Keseruan Saat Hadiri Event Abbott: Peluncuran Formula Baru Pediasure (dok. pribadi) |
Diantara sekian banyak pengalaman ‘horror’ ketika sudah menjadi emak-emak, menghadapi anak batita yang sulit makan adalah salah satu yang paling bikin hati, kepala, pundak, lutut, kaki nyut-nyutan. Bagaimana tidak, saat kita sudah mencoba masak berbagai menu, anak justru melancarkan aksi tutup mulutnya. Belum lagi si picky eater yang maunya makan nasi doang tanpa lauk. Rasanya ilmu per-MPASI-an yang sudah digali dari jauh hari seketika ambyarrr!, benar atau benar, bund? Hehe
Padahal,
usia 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah masa-masa perkembangan otak anak sangat
pesat. Anak-anak membutuhkan asupan nutrisi seimbang serta stimulasi yang cukup
untuk mendukung tumbuh kembang optimalnya. Kekurangan asupan nutrisi dapat berakibat
fatal pada perkembangan anak, misalnya mengalami kehilangan berat badan, lemas,
daya tahan tubuh rendah, hingga stunting. Dengan demikian perkembangan kognitif
anak pun terhambat dan berimbas pada masa depannya kelak.
![]() |
Anak lahap makan buah kaya nutrisi dan serat (dok. pribadi) |
Kemarin,
tepatnya tanggal 14 Oktober 2021, aku mengikuti acara webinar sekaligus Peluncuran Formula Baru Pediasure: Dukung
Pertumbuhan Nyata Anak Indonesia yang diadakan oleh Abbott. Acara ini
berlangsung secara online via Zoom Meeting.
Abbott dan 25 tahun Dukungan Nyata Untuk Anak Indonesia
Abbott
Laboratories merupakan perusaahan yang bergerak dalam bidang diagnostik, penyediaan
alat kesehatan dan produk perawatan kesehatan (nutrisi dan obat generik bermerek)
dari Amerika Serikat. Kini, Abbott memiliki 109.000 karyawan yang melayani
masyarakat di lebih dari 160 negara. Melalui inovasinya dalam susu pertumbuhan
Pediasure, Abbott sudah 25 tahun mendukung pertumbuhan anak-anak Indonesia.
Mengapa
Abbott begitu konsisten berinovasi untuk mendukung pertumbuhan anak-anak di
Indonesia?
Dr.
Cut Nurul Hafifah, Sp. A (K), narasumber ahli dihadirkan untuk menjelaskan
tentang pentingnya asupan nutrisi pada anak. Tidak dapat dipungkiri bahwa
stunting masih menjadi momok bagi anak-anak khususnya di berbagai Negara berkembang.
Undernutrition atau kekurangan nutrisi memberi dampak kesehatan dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
![]() |
Pemaparan dr. Cut tentang Pentingnya Nutrisi Bagi Pertumbuhan Anak (dok. Pribadi) |
Sungguh,
ini bukan ingin menakut-nakuti kita ya, bund, tapi fakta empiris yang harus
dihadapi dan ditanggulangi bersama demi masa depan anak bangsa Indonesia lebih
baik. Harapanku semoga anakku, anakmu, anak-anak Indonesia seluruhnya
mendapatkan akses pada makanan sehat kaya nutrisi dan tumbuh optimal. Aamiin!
![]() |
Sherina dan Duma Riris berbagi pengalaman #TumbuhBersamaPediasure (dok. Pribadi) |
Berbagi pengalaman Tumbuh Bersama Pediasure
Hadir
pula artis sekaligus Brand Ambassador Pediasure Indonesia yakni Sherina Munaf.
Sherina berbagi cerita tentang masa kecilnya yang rutin mengonsumsi Pediasure
dibarengi dengan makanan bergizi seimbang. Ia juga telah menjadi bintang iklan pediasure
sejak kecil. Bagiku, Sherina merupakan bukti nyata anak yang tumbuh bersama
Pediasure.
Acara sore itu juga dihadiri oleh Duma Riris, seorang penyanyi sekaligus ibu dari dua anak. Ia berbagi cerita pengalamannya sebagai ibu yang sama seperti kita karena sering merasa khawatir pada pertumbuhan anaknya. Ternyata, Duma sempat struggle dalam memenuhi nutrisi anaknya yang picky eater. Agar kebutuhan nutrisi anaknya tercukupi, Duma memberikan makanan selingan (cemilan) padat nutrisi di luar jam makan utama, berupa susu atau yogurt.
![]() |
Peluncuran Pediasure Formula Baru dengan Arginin dan Vitamin K2 (dok. pribadi) |
Nah,
dalam perayaan 25 tahun Pediasure ini, Abbott mengumumkan peluncuran solusi
nutrisi anak melalui formula baru Pediasure yang semakin lengkap dengan
kandungan Arginine dan Vitamin K2. Peluncuran ini menunjukkan komitmen Abbott
dalam mendukung pertumbuhan nyata (visible
growth) dan mengoptimalkan potensi pertumbuhan anak-anak Indonesia.
Sejak
tahun 1996, Abbott sudah memperkenalkan inovasi formula baru untuk mengimbangi
perubahan kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia melalui produk PediaSure.
Formula yang dirancang secara ilmiah dengan nutrisi lengkap dan seimbang,
terbukti klinis dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi badan, berat badan dan
meningkatkan daya tahan tubuh anak.
PediaSure
formula baru ini diperkaya dengan Triple Protein Complex, tinggi Kalisum,
mengandung 14 Vitamin dan 9 Mineral, AA dan DHA, serta mengandung Arginin dan
Vitamin K2. Arginin dan Vitamin K2 terbukti secara klinis untuk lebih jauh mendukung
pertumbuhan tulang lebih panjang dan kuat.
![]() |
Dr. Jose Dimaano Jr., Medical Director for Abbott Nutrition Business in Pacific Asia |
![]() |
Kalkulator Tinggi Badan Anak, salah satu fitur GrowthPedia |
Abbott Memfasilitasi Orang Tua Agar Berdaya
Tak
hanya menghadirkan inovasi produk terbaiknya, Abbott juga menyediakan berbagai
sumber informasi penunjang bagi para orang tua, guru, dan penyedia jasa
kesehatan, diantaranya:
- GrowthPedia – alat pengukur tinggi badan dengan saran nutrisi online yang bertujuan untuk membantu orang tua dalam mengidentifikasi resiko masalah pertumbuhan pada anak dan mendorong intervensi nutrisi sejak dini.
- Rangkaian webinar mengenai nutrisi dan pertumbuhan yang bertujuan untuk mengedukasi lebih dari 10 ribu orang tua dan guru sekolah hingga akhir tahun 2021, serta menyediakan alat ukur dan informasi untuk membantu anak-anak mencapai potensi pertumbuhan mereka.
- Pelatihan online bagi tenaga kesehatan untuk dapat mengenali tanda-tanda malnutrisi dan melakukan tindakan intervensi melalui nutrisi dan pemantauan yang cukup & teratur.
Webinar
yang seru dan insightfull ini benar-benar membuka wawasanku agar lebih peduli soal
nutrisi anak dan berusaha mencukupi asupan makro & mikronutrien dalam
makanan anak sehari-hari. Tak lupa memberikan anak susu Pediasure satu jam
setelah makan agar nutrisinya komplit.
Jika kamu masih punya pertanyaan seputar tumbuh kembang anak, produk Abbott atau Pediasure, silakan kunjungi laman media sosial Instagram @pediasureindonesia website Pediasure.co.id
Oh iya, Bund, Pediasure dengan formula baru dapat ditemukan di berbagai toko tempat kita biasa berbelanja, lho, Bunda. Tersedia dalam rasa vanilla, coklat dan madu. Yuk, Bunda semangat memberikan nutrisi terbaik bagi anak-anak kita!