Showing posts with label Artikel Parenting

Sejak akhir Juli 2023, Indonesia memasuki musim kemarau. Hawa panas dan kering begitu terasa. Terlebih bagi warga Jakarta sepertiku yang sudah lama tidak mendapatkan kucuran air hujan. Kekeringan semakin menghebat di bulan Agustus akibat fenomena El Nino (pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal di kawasan Samudera Pasifik bagian tengah) sehingga ketersediaan air bersih pun sulit didapatkan. Ditambah lagi tantangan terkait pencemaran air akibat limbah industri dan rumah tangga. Padahal, air merupakan komponen yang sangat esensial bagi keberlangsungan hidup manusia.

Modul Edukasi Air dan Buku Cerita "Yuk, Jadi Pahlawan Cilik Bijak Air"
Modul Edukasi Air dan Buku Cerita "Yuk, Jadi Pahlawan Cilik Bijak Air"
Masalah air menjadi salah satu tantangan besar bagi dunia, tak terkecuali di Indonesia. Saat ini 10% populasi Indonesia mengalami kekurangan air bersih, dan pada tahun 2040 diperkirakan Pulau Jawa akan kehabisan sumber air bersihnya apabila tidak ada perubahan dalam cara kita mengelola sumber daya air.

Stunting, sebuah istilah yang baru aku kenal sejak menjadi ibu, kira-kira menjelang kelahiran anak pertamaku empat tahun yang lalu. Agak terlambat rasanya, karena tidak ada yang pernah memberitahuku soal stunting ini dengan lebih jelas. Dokter dan bidan tempat aku periksa kehamilan juga tidak pernah menyampaikan soal stunting maupun pencegahannya.

Ketika anak sudah lahir dan hampir memasuki fase MPASI, barulah aku mencari tahu lebih dalam lagi soal stunting. Semua bermula dari omongan orang tuaku yang terus mengomentari berat badan anakku yang dinilai kecil. Belum lagi kalau melihat anak-anak sepantarannya yang terlihat lebih tinggi dari anakku.

Sejak pandemi covid-19, posyandu di daerahku tutup, dan aku sekeluarga berusaha membatasi diri untuk tidak pergi ke puskesmas selama tidak ada urgensinya. Aku dan suami tidak memiliki latar belakang pengetahuan tentang ilmu kesehatan. Kami sempat mengalami masa-masa stress karena khawatir dengan tinggi badan dan berat badan anak kami yang tidak terpantau oleh petugas kesehatan.

Akhirnya yang bisa kami lakukan selama pandemi adalah dengan belajar memantau sendiri tinggi, berat dan lingkar kepala anak kami lalu mencatatkannya di buku pink, baca buku atau informasi mengenai tumbuh kembang anak dan mengikuti webinar-webinar parenting salah satunya yang membahas tentang stunting.

Anak membaca buku bersama
Anak saya dan teman sebayanya sedang bercengkrama membaca buku bersama (dok. Pribadi) 
Pada awal masa transisi, masa-masa di mana pemerintah berangsur melonggarkan mobilitas masyarakat pasca pandemi, aku membawa anakku bermain di playground (taman bermain anak). Sesampainya di playground, anakku diam saja, memeluk kakiku dan seperti bersembunyi dari anak-anak lain yang sedang bermain di sana.

Sejak awal tahun 2020, pandemi Covid-19 merebak di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Pembatasan fisik dan sosial diterapkan demi mengurangi laju penularan virus tersebut. Kehidupan mendadak berubah 180* baik secara fisik, mental, sosial dan emosional. Perubahan drastis ini menyebabkan masalah kesehatan, memengaruhi mental, emosional dan tubuh kembang anak-anak.  Anak-anak usia dini telah banyak kehilangan momen interaksi dengan lingkungan sosialnya akibat “terkurung” di rumah saja dalam kurun waktu yang lama. Oleh sebab itu, sebagai orang tua, aku dan suami merasa punya PR besar agar bisa menjalankan peran pengasuhan dengan baik dan menjadi jembatan bagi anak untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan yang dihadapi dalam masa transisi.

Berbagai upaya aku dan suami lakukan demi menjaga kestabilan emosional agar dapat mendampingi tumbuh kembang Azura, anak kami yang kini berusia 4 tahun. Salah satunya, kami tak pernah lelah untuk mengedukasi diri dengan mengikuti webinar-webinar parenting.

Para Narasumber Bincang Gizi 2022 Danone Indoensia
Para Narasumber Bincang Gizi 2022 (zoom: Nutrisi Bangsa, Danone SN Indoensia)
Aku beruntung sekali dapat mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh Danone Indonesia dalam menyambut Hari Keluarga Nasional 29 Juni, dengan tema Kiat Keluarga Indonesia Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi. Pembicara pada webinar tersebut antara lain; dr. Irma Ardiana, MAPS (Direktur Bina Keluarga, Balita dan Anak, BKKBN); DR. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp. A (K), MPH. (Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak); dan Ibu Inspiratif Founder Joyful Parenting 101, Cici Desri.

Acara webinar yang berlangsung pada hari Rabu, 28 Juni 2022 tersebut berlangsung melalui Zoom dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Nutrisi Bangsa. Bapak Arif Mujahidin, Corporate Communications Danone Indonesia, membuka webinar dan memberi kata sambutan. Beliau  menyampaikan bahwa momen transisi ini menjadi kesempatan baik untuk mengasah dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak, utamanya dalam perkembangan sosial emosionalnya. Pak Arif juga berpesan agar orang dewasa (dalam hal ini orang tua) agar membantu anak-anak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sebab anak-anak usia masih rentan dan bergantung pada orang dewasa. Anak membutuhkan lingkungan terdekatnya untuk merangsang dan memberikan kesempatan tumbuh kembang yang optimal.

“Sebagai perusahaan yang ramah keluarga, kami (Danone Indonesia) juga memberikan dukungan kepada para orang tua agar si Kecil dapat tumbuh optimal melalui pemberian cuti melahirkan bagi karyawan kami yakni cuti 6 bulan bagi ibu dan 10 hari bagi ayah. Kami juga secara aktif memberikan edukasi seputar kesehatan dan nutrisi untuk publik seperti halnya dalam Bicara Gizi hari ini. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kolaborasi orang tua untuk dapat memberikan stimulus yang tepat agar mencapai keberhasilan dalam mengembangkan aspek sosial emosional anak.” imbuhnya.

Aku pernah mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi kantor baru Danone Indonesia. Videonya sudah aku unggah di Youtube, silakan mampir. Jadi, di kantor danone yang hi-tech tersebut dilengkapi dengan ruang menyusui yang nyaman dan fasilitas memadai untuk mendukung ibu-ibu pekerja agar tetap dapat memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan hingga 2 tahun. Fasilitas yang disediakan antara lain, bilik-bilik menyusui dengan sofa empuk dan meja, alat sterilisasi botol, kulkas, dispenser air mineral AQUA dan wastafel.

Selanjutnya, narasumber yang dihadirkan mewakili BKKBN, dr. Irma Ardiana, MAPS, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, mengingatkan kepada kita mengenai keluarga dan fungsinya. BKKBN merupakan inisiator Hari Keluarga Nasional (Harganas) sejak tahun 1949 melalui Prof. Dr. Haryono Suyono sebagai penggagasnya.

dr. Irma saat menyampaikan pemaparannya via Zoom
dr. Irma menekankan agar orang tua perlu memahami 8 fungsi keluarga  menurut BKKBN, yakni antara lain;

  1. Fungsi Keagamaan; orang tua jadi panutan dalam ibadah maupun perilaku
  2. Fungsi Sosial Budaya; orang tua menjadi contoh dalam bertutur kata, bersikap dan bertindak
  3. Fungsi Cinta Kasih; orang tua wajib memberi kasih sayang agar cinta kasih bersemi dalam keluarga
  4. Fungsi Perlindungan; orang tua menumbuhkan rasa aman, nyaman dan kehangatan
  5. Fungsi Reproduksi; bersepakat mengatur jumlah anak dan jarak kelahiran serta kesehatan reproduksi
  6. Fungsi Sosial dan Pendidikan; orang tua mendorong agar anaknya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar serta mengenyam pendidikan
  7. Fungsi Ekonomi; orang tua harus bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga
  8. Fungsi Pembinaan Lingkungan; keluarga berperan dalam memelihara lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik (alam) maupun sosial (interaksi dengan masyarakat)

Berdasarkan survei BKKBN, selama pandemi COVID-19 sebanyak 71,5% pasangan suami istri telah melakukan pola pengasuhan kolaboratif, 21,7% menyebutkan istri dominan, dan 5,8% hanya istri saja. Di sisi lain, data UNICEF menyebutkan bahwa selama pandemi orang tua mengalami tingkat stress dan depresi yang lebih tinggi, serta menilai pengasuhan anak di rumah saja memiliki risiko tersendiri. Kondisi ini sangat mungkin menghambat kemampuan orang tua untuk mengatasi emosi dan kebutuhan psikologis anak.

Pada webinar Bicara Gizi 2022, dr. Irma juga menjelaskan bahwa gaya pengasuhan memengaruhi perkembangan kognitif, emosional dan sosial anak. Pengasuhan bersama menekankan komunikasi, negosiasi, kompromi, dan pendekatan inklusif untuk pengambilan keputusan dan pembagian peran keluarga, bukan otoriter.

“Pengasuhan bersama antara ayah dan ibu menawarkan cinta, penerimaan, penghargaan, dorongan, dan bimbingan kepada anak-anak mereka. Peran orang tua yang tepat dalam memberikan dorongan, dukungan, nutrisi, dan akses ke aktivitas untuk membantu anak memenuhi milestone aspek perkembangan merupakan hal yang penting. Dalam konteks percepatan penurunan stunting, pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi sangat penting untuk memastikan kebutuhan nutrisi dan psiko-sosial sejak janin sampai dengan anak usia 23 bulan. Peran Tim Pendamping Keluarga menjadi krusial untuk mendampingi keluarga berisiko stunting dalam pemberian informasi pengasuhan di Bina Keluarga Balita. Pola asuh yang tepat dari orangtua dinilai mampu membentuk anak yang hebat dan berkualitas di masa depan.” Terang dr. Irma

Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak, Dr. dr. Bernie Endyarnie Medise, Sp. A(K), MPH, menjelaskan bahwa aspek sosial emosional sangat pentihg bagi anak untuk mencapai semua aspek kehidupannya dan bersaing di fase kehidupan selanjutnya, sejak remaja hingga lanjut usia. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai perkembangan sosial emosional anak khususnya di masa transisi pasca pandemi saat ini.

Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga mengalami kebingungan dan tuntutan untuk beradaptasi menghadapi perubahan ruang dan rutinitas baru dari masa pandemi (masa dimana semua kontak dan interaksi dibatasi) menuju masa normal baru (new normal; berangsur-angsur kembali bebas walau masih terbatasi oleh protokol kesehatan). Kembali menjalani kehidupan dan interaksi sosial dapat meningkatkan masalah sosial-emosional yang dampaknya bisa berbeda tergantung pada usia anak dan dukungan dari lingkungannya. Gangguan perkembangan emosi dan  sosial dapat memengaruhi terjadinya masalah kesehatan di masa dewasa, seperti ganguan kognitif, depresi dan potensi penyakit tidak menular.

Hubungan pencernaan sehat dengan otak
Dokter Bernie menyebutkan fakta bahwa perkembangan emosi dan sosial berkaitan erat dengan kecerdasan otak dan sistem pencernaan yang sehat. Ketiganya saling terkait dan berpengaruh signifikan terhadap tumbuh kembang anak agar anak dapat tumbuh menjadi anak hebat.

“Agar anak-anak dapat beradaptasi kembali dengan normal, memiliki keterampilan sosial-emosional yang memadai, serta memiliki kemampuan berpikir yang baik, maka orang tua perlu memantau perkembangan sosial emosional anak secara berkala serta memberikan stimulasi dan nutrisi yang tepat.” ungkap dr. Bernie.

Slide pemaran dr. Bernie
Sampai di sini aku paham, bahwa perut (sistem pencernaan) adalah otak kedua manusia sebab kalau sistem pencernaan terganggu pasti kinerja tubuh juga terganggu. Moms pernah nggak sih mengalami kalau lagi lapar atau lupa sarapan, emosi jadi terganggu, bawaannya crancky aja? Nah, anak juga begitu, Moms. Kalau nutrisinya tidak terpenuhi dengan baik pasti mereka sulit menerima stimulasi, lebih emosional dan tidak semangat menjalani kegiatan sehari-hari.

Nutrisi Bangsa juga menghadirkan seorang ibu inspiratif, Founder Joyful Parenting 101, Cici Desri, berbagi cerita tentang pengalamannya saat membersamai si Kecil menghadapi transisi untuk kembali berinteraksi dengan lingkungan sosial. Ibu Cici menceritakan bahwa selama hampir dua tahun, ia melihat banyak tantanghan yang dihadapi anaknya untuk kembali bersosialisasi dengan dunia luar. Proses adaptasi tidak selalu berjalan mudah. Terkadang anaknya merasa frustasi saat harus bertemu dengan orang baru atau saat beraktivitas dan berinteraksi dengan banyak orang. Menghadapi hal tersebut, Ibu Cici dan suami kemudian mengambil bagian dalam pengasuhan dan memperkuat keterlibatan dengan si Kecil terlebih pada fase transisi ini.

Ibu Cici Desri
Ibu Cici dan suami mendorong anaknya untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan secara verbal sehingga mereka dapat mengetahui apa yang dirasakan anaknya secara emosional. Mereka juga menjalin komunikasi yang baik dan intensif dengan guru dan staf di sekolah untuk memantau perkembangan anaknya dalam kegiatan di sekolah. Ia juga berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang untuk mengetahui lebih jauh upaya yang dapat dilakukan demi mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

“Kami memahami bahwa fase membangun hubungan baru merupakan sebuah keterampilan. Si Kecil dapat menguasainya dengan dukungan yang tepat, terutama dari keluarga. Melalui interaksi sosial secara tatap muka langsung, si Kecil mampu menumbuhkan rasa kepercayaan baru dan merasakan kenyamanan berada di lingkungan barunya. Dengan begitu, saya yakin si Kecil bisa tumbuh menjadi anak hebat yang pintar, berani, dan memiliki empati tinggi,” tutup Cici.

Penjelasan para narasumber membuatku belajar agar menjadi orang tua yang lebih peduli terhadap kebutuhan anak. aku ingin bersama-sama dengan suami menjalankan pola pengasuhan kolaboratif agar anakku tumbuh menjadi anak yang stabil secara sosial emosional dan cerdas. Terlebih kedepannya tantangan untuk generasi muda bangsa Indonesia pasti besar dan berat. Oleh sebab itu, ilmu dari dr. Irma, dr. Bernie dan pengalaman dari ibu-ibu yang lebih senior bisa diambil hikmahnya untuk  diterapkan dalam kehidupan pengasuhan agar anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang tak hanya pintar akademik tapi juga tangguh mentalitasnya, adaptif, berani, memiliki empati tinggi dan sehat fisiknya.

Danone SN Indonesia sebagai perusahaan ramah keluarga juga selalu mendukung perkembangan kesehatan ibu dan anak dengan menghadirkan berbagai produk bergizi melalui kegiatan riset dan pengembangan produk yang inovatif seperti SGM Eksplor, SGM Bunda, Lactamil, Bebelac, Nutrilon Royal, dan nutrisi medis khusus. Selain dengan produk bernutrisi, Danone SN Indonesia juga melakukan upaya mengatasi masalah kesehatan melalui berbagai kegiatan edukasi tentang pentingnya gizi dan kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah melalui Program Bicara Gizi, Program Pencegahan Stunting, Isi Piringku, Bunda Mengajar, dan Rumah Bunda Sehat.

Semoga bermanfaat, terima kasih.

#BicaraGizi2022 #HariKeluargaNasional2022

minum susu Nutrilon Royal Prosyneo 3
Senangnya Minum Susu Nutrilon Prosyneo 3 (foto: Alfizza Murdiyono)

Halo Mama, Papa, apa kabar? Semoga semua sehat selalu ya! Seperti biasa, menjelang akhir tahun seperti sekarang ini, cuaca di Indonesia mulai berubah lagi. Semula cuaca cerah dan cenderung panas, belakangan ini jadi berangin serta hujan melulu. Musim pancaroba seperti ini sangat menantang daya tahan tubuh anak-anak kita.


Abbott: Peluncuran Formula Baru Pediasure with Arginin dan Vitamin K2
Keseruan Saat Hadiri Event Abbott: Peluncuran Formula Baru Pediasure (dok. pribadi)

Diantara sekian banyak pengalaman ‘horror’ ketika sudah menjadi emak-emak, menghadapi anak batita yang sulit makan adalah salah satu yang paling bikin hati, kepala, pundak, lutut, kaki nyut-nyutan. Bagaimana tidak, saat kita sudah mencoba masak berbagai menu, anak justru melancarkan aksi tutup mulutnya. Belum lagi si picky eater yang maunya makan nasi doang tanpa lauk. Rasanya ilmu per-MPASI-an yang sudah digali dari jauh hari seketika ambyarrr!, benar atau benar, bund? Hehe

Padahal, usia 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah masa-masa perkembangan otak anak sangat pesat. Anak-anak membutuhkan asupan nutrisi seimbang serta stimulasi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang optimalnya. Kekurangan asupan nutrisi dapat berakibat fatal pada perkembangan anak, misalnya mengalami kehilangan berat badan, lemas, daya tahan tubuh rendah, hingga stunting. Dengan demikian perkembangan kognitif anak pun terhambat dan berimbas pada masa depannya kelak.

Anak lahap makan buah kaya nutrisi dan serat (dok. pribadi)
Duh, kalau ngomongin stunting rasanya nyesek ya, bund… Jangan sampai kita, sebagai orang tua, lengah dan kecolongan dalam memenuhi nutrisi si kecil. Makanya, tidak henti-hentinya aku belajar soal nutrisi pada ahlinya.

Kemarin, tepatnya tanggal 14 Oktober 2021, aku mengikuti acara webinar sekaligus Peluncuran Formula Baru Pediasure: Dukung Pertumbuhan Nyata Anak Indonesia yang diadakan oleh Abbott. Acara ini berlangsung secara online via Zoom Meeting.

Abbott dan 25 tahun Dukungan Nyata Untuk Anak Indonesia

Abbott Laboratories merupakan perusaahan yang bergerak dalam bidang diagnostik, penyediaan alat kesehatan dan produk perawatan kesehatan (nutrisi dan obat generik bermerek) dari Amerika Serikat. Kini, Abbott memiliki 109.000 karyawan yang melayani masyarakat di lebih dari 160 negara. Melalui inovasinya dalam susu pertumbuhan Pediasure, Abbott sudah 25 tahun mendukung pertumbuhan anak-anak Indonesia.

Mengapa Abbott begitu konsisten berinovasi untuk mendukung pertumbuhan anak-anak di Indonesia?

Dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A (K), narasumber ahli dihadirkan untuk menjelaskan tentang pentingnya asupan nutrisi pada anak. Tidak dapat dipungkiri bahwa stunting masih menjadi momok bagi anak-anak khususnya di berbagai Negara berkembang. Undernutrition atau kekurangan nutrisi memberi dampak kesehatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Nutrisi Modal Penting Tumbuh Kembang Anak
Pemaparan dr. Cut tentang Pentingnya Nutrisi Bagi Pertumbuhan Anak (dok. Pribadi)
Faktanya, 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting akibat kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi ditandai dengan berat badan kurang (underweight) berkepanjangan, tengkes atau stunting, wasting atau berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan, serta defisiensi mikronutrisi. Jika pertanda ini sudah tampak, harus ditangani sejak dini karena konsekuensinya tidak dapat diperbaiki. Oleh sebab itu, intervensi pada rentang usia dini harus segera dillakukan untuk mencegah pertumbuhan yang terhambat, daya tahan tubuh rendah, dan perkembangan kognitif yang tidak optimal di masa depan.

Sungguh, ini bukan ingin menakut-nakuti kita ya, bund, tapi fakta empiris yang harus dihadapi dan ditanggulangi bersama demi masa depan anak bangsa Indonesia lebih baik. Harapanku semoga anakku, anakmu, anak-anak Indonesia seluruhnya mendapatkan akses pada makanan sehat kaya nutrisi dan tumbuh optimal. Aamiin!

Sherina Duma Riris sharing #TumbuhBersamaPediasure
Sherina dan Duma Riris berbagi pengalaman #TumbuhBersamaPediasure (dok. Pribadi)

Berbagi pengalaman Tumbuh Bersama Pediasure

Hadir pula artis sekaligus Brand Ambassador Pediasure Indonesia yakni Sherina Munaf. Sherina berbagi cerita tentang masa kecilnya yang rutin mengonsumsi Pediasure dibarengi dengan makanan bergizi seimbang. Ia juga telah menjadi bintang iklan pediasure sejak kecil. Bagiku, Sherina merupakan bukti nyata anak yang tumbuh bersama Pediasure.

Acara sore itu juga dihadiri oleh Duma Riris, seorang penyanyi sekaligus ibu dari dua anak. Ia berbagi cerita pengalamannya sebagai ibu yang sama seperti kita karena sering merasa khawatir pada pertumbuhan anaknya. Ternyata, Duma sempat struggle dalam memenuhi nutrisi anaknya yang picky eater. Agar kebutuhan nutrisi anaknya tercukupi, Duma memberikan makanan selingan (cemilan) padat nutrisi di luar jam makan utama, berupa susu atau yogurt.

FORMULA BARU PEDIASURE ARGININ DAN VITAMIN K2
Peluncuran Pediasure Formula Baru dengan Arginin dan Vitamin K2 (dok. pribadi)
Peluncuran Pediasure Formula Baru, Kini Semakin Lengkap

Nah, dalam perayaan 25 tahun Pediasure ini, Abbott mengumumkan peluncuran solusi nutrisi anak melalui formula baru Pediasure yang semakin lengkap dengan kandungan Arginine dan Vitamin K2. Peluncuran ini menunjukkan komitmen Abbott dalam mendukung pertumbuhan nyata (visible growth) dan mengoptimalkan potensi pertumbuhan anak-anak Indonesia.

Sejak tahun 1996, Abbott sudah memperkenalkan inovasi formula baru untuk mengimbangi perubahan kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia melalui produk PediaSure. Formula yang dirancang secara ilmiah dengan nutrisi lengkap dan seimbang, terbukti klinis dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi badan, berat badan dan meningkatkan daya tahan tubuh anak.

PediaSure formula baru ini diperkaya dengan Triple Protein Complex, tinggi Kalisum, mengandung 14 Vitamin dan 9 Mineral, AA dan DHA, serta mengandung Arginin dan Vitamin K2. Arginin dan Vitamin K2 terbukti secara klinis untuk lebih jauh mendukung pertumbuhan tulang lebih panjang dan kuat.

Medical Director for Abbott Nutrition Business in Pacific Asia,
 Dr. Jose Dimaano Jr., Medical Director for Abbott Nutrition Business in Pacific Asia
“Arginin adalah asam amino penting yang memainkan peran dalam pertumbuhan tinggi badan. Arginin memicu multiplikasi sel pada lempeng pertumbuhan tulang untuk membantu tulang tumbuh lebih panjang. Riset menemukan bahwa anak-anak dengan stunting memiliki level Arginin yang lebih rendah dalam darahnya jika dibandingkan dengan anak-anak biasa, dan asupan Arginin yang rendah diasosiasikan dengan pertumbuhan tinggi badan yang lebih lambat. Sedangkan Vitamin K2 adalah nutrisi penting yang membantu menyalurkan dan mengikat kalsium ke tulang dan pada akhirnya memicu pertumbuhan tulang yang kuat” papar Medical Director for Abbott Nutrition Business in Pacific Asia, Dr. Jose Dimaano Jr.

Kalkulator Tinggi Badan Anak, salah satu fitur GrowthPedia
Kalkulator Tinggi Badan Anak, salah satu fitur GrowthPedia

Abbott Memfasilitasi Orang Tua Agar Berdaya

Tak hanya menghadirkan inovasi produk terbaiknya, Abbott juga menyediakan berbagai sumber informasi penunjang bagi para orang tua, guru, dan penyedia jasa kesehatan, diantaranya:

  • GrowthPedia – alat pengukur tinggi badan dengan saran nutrisi online yang bertujuan untuk membantu orang tua dalam mengidentifikasi resiko masalah pertumbuhan pada anak dan mendorong intervensi nutrisi sejak dini.
  • Rangkaian webinar mengenai nutrisi dan pertumbuhan yang bertujuan untuk mengedukasi lebih dari 10 ribu orang tua dan guru sekolah hingga akhir tahun 2021, serta menyediakan alat ukur dan informasi untuk membantu anak-anak mencapai potensi pertumbuhan mereka.
  • Pelatihan online bagi tenaga kesehatan untuk dapat mengenali tanda-tanda malnutrisi dan melakukan tindakan intervensi melalui nutrisi dan pemantauan yang cukup & teratur.

Webinar yang seru dan insightfull ini benar-benar membuka wawasanku agar lebih peduli soal nutrisi anak dan berusaha mencukupi asupan makro & mikronutrien dalam makanan anak sehari-hari. Tak lupa memberikan anak susu Pediasure satu jam setelah makan agar nutrisinya komplit.

Jika kamu masih punya pertanyaan seputar tumbuh kembang anak, produk Abbott atau Pediasure, silakan kunjungi laman media sosial Instagram @pediasureindonesia website Pediasure.co.id  

Oh iya, Bund, Pediasure dengan formula baru dapat ditemukan di berbagai toko tempat kita biasa  berbelanja, lho, Bunda. Tersedia dalam rasa vanilla, coklat dan madu. Yuk, Bunda semangat memberikan nutrisi terbaik bagi anak-anak kita!

 Link belanja produk Pediasure di E-commerce:

Shopee Abbott Official Store

Tokopedia Abbott Official Store

JD.ID Abbott Official Store

© Alfizza Murdiyono · Designed by Sahabat Hosting