Showing posts with label Parenting

Aku alumni Anak SGM

“Aku anak SGM!”, dengan bangga mengakui bahwa, aku adalah alumni anak SGM. Berdasarkan cerita ibuku, aku mulai mengonsumsi susu pertumbuhan SGM sejak tahun 1995 hingga usiaku 5 tahun. Kini,  orang tuaku selalu merekomendasikan SGM sebagai susu pertumbuhan untuk diberikan kepada anakku. Senang rasanya, bisa menjadi bagian dari perjalanan panjang SGM Ekplor yang sejak tahun 1954 telah membantu memenuhi nutrisi anak-anak Indonesia dan mendukung perkembangan kognitif anak. Sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, setiap anak Indonesia berhak untuk mendapatkan akses untuk jadi generasi maju. Namun, tidak semua anak berada dalam kondisi beruntung dan masih harus menghadapi tantangan dalam pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan yang optimal sebagai fondasi mereka mencapai kemajuan.

Tantangan Bagi Indonesia dalam Mewujudkan SDM Unggul Masa Depan

Fakta pahitnya, Indonesia masih harus berjuang lebih niat dalam menghadapi berbagai tantangan dalam mempersiapkan SDM unggul untuk kemajuan masa depan bangsa. Tantangan tersebut antara lain; pemerataan akses pendidikan dan nutrisi di seluruh daerah, dan masih banyaknya masyarakat yang dalam kondisi kurang beruntung. Terlebih lagi, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak dan tantangan yang besar terhadap akses pendidikan, kesehatan, dan ketahanan ekonomi bagi 80 juta anak di Indonesia. Pada tahun 2021, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Kawasan Asia Tenggara. Selain itu, dari sisi pendidikan, kejadian putus sekolah masih mewarnai proses pendidikan di Indonesia, dimana 1 dari 1.000 siswa putus sekolah di jenjang SD/Sederajat. Data-data tersebut semakin memperkuat fakta sebelumnya yang menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak di Indonesia masih mengalami kekurangan akses nutrisi dan pendidikan yang memadai untuk bisa mencapai kemajuan.

Momen "Tunjuk Tangan Untuk Generasi Maju Indonesia"
Beruntungnya aku mendapatkan kesempatan menghadiri acara press conference “Tunjuk Tangan Untuk Generasi Maju Indonesia” SGM Eksplor di The Westin Hotel, Jakarta, pada hari Rabu, 14 November 2022. Press conference kali ini menghadirkan pembicara yang merupakan tokoh-tokoh hebat kebanggan Indonesia, yakni Ibu Septi Peni Wulandani, Pemerhati ibu dan anak, Founder school of life  dan Ibu Profesional; Kak Greysia Polii, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020; Miss Merry Riana, Motivator dan Pengusaha.

Jadi, Bun, SGM Eksplor itu ternyata sejak tahun 2019 sudah menginisiasi gerakan sosial #AyoTunjukTangan. Nah, melihat dampak pandemi yang benar-benar terasa terutama di kalangan keluarga kurang mampu, di tahun 2022 ini, SGM Eksplor kembali menghadirkan gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’.

Melalui gerakan ini, SGM Eksplor bersama para mitra serta Bunda di Indonesia telah berhasil memberikan dukungan akses nutrisi, kesehatan dan pendidikan kepada lebih dari 200.000 Anak Indonesia yang tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia, melalui pembelian produk SGM Eksplor. Inisiatif ini merupakan upaya SGM Eksplor untuk mendukung akses kemajuan anak Indonesia sebagai bagian dari mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sejak dini untuk mewujudkan visi pemerintah Generasi Emas 2045.

Septi Peni Wulandari dalam acara Press Conference SGM Eksplor
Ibu Septi Peni Wulandari dalam acara Press Conference SGM Eksplor

Gerakan Sosial "Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia" Dukungan Nyata SGM Eksplor Wujudkan Generasi Emas 2045

“Anak merupakan hal terpenting bagi orang tua sekaligus menjadi harapan masa depan bangsa. Namun, saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk mendapatkan akses kemajuan, diantaranya akses nutrisi dan pendidikan sebagai langkah awal dalam mengembangkan potensi maksimal mereka." papar ibu Septi Peni Wulandani, Pemerhati ibu dan anak, Founder school of life  dan Ibu Profesional.

Dukungan kolektif dari masyarakat dan berbagai pihak termasuk sektor swasta menjadi sangat penting untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi anak-anak Indonesia agar dapat mendorong terciptanya cita-cita menuju Generasi Emas 2045 yang diusung pemerintah. Menurut Ibu Septi Peni, inisiatif yang telah dilakukan oleh SGM Eksplor melalui gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’ sangat patut diapresiasi sebagai upaya untuk mengajak semua pihak saling mendukung kemajuan anak Indonesia dan mewujudkan ‘Generasi Emas 2045.

Senior Brand Manager SGM Eksplor, Shiera Syabila Maulidya mengatakan, “SGM Eksplor percaya bahwa setiap anak memiliki potensi dan hak yang sama untuk meraih kemajuan, sehingga tidak ada anak yang boleh tertinggal dalam mendapatkan akses kemajuan, termasuk akses nutrisi dan pendidikan. Guna mendukung anak-anak Indonesia tumbuh jadi Anak Generasi Maju, SGM Eksplor meyakini bahwa upaya kolaborasi bersama harus terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk menghadapi berbagai tantangan terhadap akses pendidikan dan nutrisi yang masih dihadapi anak di Indonesia. Untuk itu, di tahun 2022 ini, melalui gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’, SGM Eksplor kembali mengajak berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran bahwa masih banyak anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan akses nutrisi dan juga pendidikan. Hal ini juga menjadi upaya dari SGM Eksplor agar anak-anak Indonesia memiliki kesempatan agar tumbuh maksimal jadi Anak Generasi Maju.”

Shiera Syabila Maulidya, Senior Brand Manager SGM Eksplor
Shiera Syabila Maulidya, Senior Brand Manager SGM Eksplor

Selama lebih dari 68 tahun hadir dan nutrisi untuk masyarakat Indonesia, SGM Eksplor berkomitmen untuk melakukan berbagai inovasi produk untuk menjawab kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia. Salah satunya adalah permasalahan anemia atau kekurangan zat besi yang masih dialami sekitar 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia. Padahal zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan maksimal fisik dan perkembangan fungsi kognitif anak. Oleh karena itu, dalam upaya pemenuhan akses nutrisi bagi anak Indonesia, SGM Eksplor Progress-Maxx juga telah menghadirkan inovasi susu pertumbuhan satu-satunya yang mengandung Iron-C™ - kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang berguna untuk dukung penyerapan nutrisi penting dengan maksimal, serta mengandung nutrisi penting lainnya  seperti DHA, Minyak ikan tuna, Omega 3&6, Serat pangan, dan Zinc. 

Sebagai produk susu pertumbuhan nomor 1 yang majukan 75 juta anak Indonesia sejak 1954, SGM Eksplor terus berkomitmen dengan menghadirkan dan mengembangkan produk bernutrisi yang terjangkau dan berkualitas bagi anak-anak Indonesia yang diformulasikan untuk dukung si Kecil tumbuh maksimal di 4 aspek agar jadi Generasi Maju, yaitu dukung Daya pikir, Pencernaan, Daya tahan tubuh, dan Pertumbuhan maksimal. SGM Eksplor telah mendukung pemenuhan nutrisi anak-anak Indonesia untuk dapat meraih kemajuan dengan beragam prestasi di bidangnya masing-masing, seperti yang telah dibuktikan oleh Greysia Polii dan Merry Riana.

Talkshow bersama kak Greysia Polii, Miss Merry Riana dan Ibu Septi Peni
Talkshow bersama kak Greysia Polii, Miss Merry Riana dan Ibu Septi Peni
Dalam kurun waktu 68 tahun SGM Eksplor hadir dan menyediakan nutrisi bagi anak-anak Indonesia, telah banyak anak-anak SGM yang tumbuh menjadi generasi maju, salah satunya Greysia Polii, Peraih Medali Emas pada Olympiade Tokyo 2020. Ia merupakan atlet bulutangkis kebanggan Indonesia yang menjadi inspirasi anak-anak generasi maju masa di masa mendatang. Pada diskusi yang berlangsung di The Westin Hotel lalu, Greysia Polii dengan bangga menyambut positif adanya gerakan sosial dari SGM Eksplor yang mendukung akses nutrisi dan pendidikan bagi anak-anak di Indonesia agar bisa menjadikan mereka generasi maju seperti prestasi yang telah diraihnya dengan dukungan Bunda dan nutrisi tepat.

“Sejak kecil, dengan segala rintangan yang harus saya lewati, tidak membuat saya pantang menyerah, keberhasilan saya saat ini tidak lepas dari  dukungan optimal dari Bunda. Salah satunya dengan memastikan saya mendapatkan nutrisi yang terbaik dan akses pendidikan yang optimal sehingga saya memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi menjadi atlet bulutangkis namun tetap tidak menomor duakan pendidikan formal hingga juga bisa menyelesaikan kuliah. Dari hasil perjuangan dan dukungan tersebut, akhirnya saya bisa berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020, membuktikan peran saya sebagai Anak Generasi Maju yang bisa memajukan bangsa,” ujar Greysia Polii.

Hadir pula seorang motivator dan pengusaha sukses kesayanganku, Miss Merry Riana yang  juga menyampaikan bahwa berbagai pihak harus dapat terus mendukung kemajuan anak-anak Indonesia agar bisa memperjuangkan mimpi-mimpi mereka.

“Untuk meraih kesuksesan, memang banyak tantangan yang harus dihadapi. Seperti dalam perjalanan hidup saya yang tidak selalu mulus dan tidak semua mempunyai latar belakang ekonomi yang memadai. Namun, di setiap kesulitan yang dialami, kita harus terus percaya diri dan berusaha dengan maksimal dalam menciptakan kesempatan untuk terus maju. Perjuangan tersebut bisa menjadi inspirasi memotivasi banyak orang, khususnya bagi para orang tua untuk bisa terus mendukung anak-anak mereka menggapai mimpi. Inilah upaya saya memajukan bangsa, memotivasi sebanyak mungkin orang, termasuk para orang tua, untuk terus memberikan dukungan optimal bagi anak agar bisa jadi generasi maju,” jelas Merry Riana

Foto bersama Greysia Polii, Merry Riana dan para peserta Press Conference SGM Eksplor yang hadir
Foto bersama idola dan para peserta Press Conference SGM Eksplor yang hadir

Melalui gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’, SGM Eksplor telah berhasil memberikan dampak positif dan dukungan akses nutrisi, kesehatan dan pendidikan kepada lebih dari 200.000 Anak Indonesia yang tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia untuk mendukung kemajuan bangsa. Dukungan  tersebut disalurkan dalam bentuk menyediakan paket donasi nutrisi untuk anak usia di atas 1 tahun, donasi paket beasiswa pendidikan, renovasi atau rehabilitasi infrastruktur sarana pendidikan, dan fasilitas pendukung yang memadai untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (online). SGM Eksplor juga menggandeng organisasi sosial yakni SOS Children’s Villages untuk mendukung penyaluran bantuan donasi agar bisa menjangkau anak-anak Indonesia yang membutuhkan di seluruh wilayah Indonesia. 

Sebagai orang tua dari seorang anak berusia balita sekaligus alumni anak SGM, aku tentu mendukung gerakan sosial yang diinisiasi SGM Eksplor karena tentunya membawa dampak positif bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Cara mendukung gerakan sosial "Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia" ini pun mudah, cukup dengan membeli susu pertumbuhan SGM Eksplor kita otomatis sudah turut berpartisipasi dalam gerakan tersebut. Jadi aku merasa dengan mengonsumsi SGM Eksplor tidak hanya membantu memenuhi nutrisi harian anakku tapi juga turut membantu anak-anak Indonesia untuk menggapai mimpi mereka.

Akhir kata, aku berharap semoga sukses terus SGM Eksplor dengan gerakan sosial "Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju", semoga semakin banyak yang ikut berkontribusi dan mengikuti langkah kalian untuk bahu-membahu membantu pemerintah Indonesia mewujudkan Generasi Emas 2045.

#NutrisiAnak #TumbuhKembangAnak #PerkembanganKognitifAnak #SusuPertumbuhan #SGMEksplor #GenerasiMaju


Sumber Data:

Badan Pusat Statistik (BPS). 2021. Statistik Pendidikan 2021

UNICEF. 2020. COVID-19 dan Anak-Anak di Indonesia

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018

Stunting, sebuah istilah yang baru aku kenal sejak menjadi ibu, kira-kira menjelang kelahiran anak pertamaku empat tahun yang lalu. Agak terlambat rasanya, karena tidak ada yang pernah memberitahuku soal stunting ini dengan lebih jelas. Dokter dan bidan tempat aku periksa kehamilan juga tidak pernah menyampaikan soal stunting maupun pencegahannya.

Ketika anak sudah lahir dan hampir memasuki fase MPASI, barulah aku mencari tahu lebih dalam lagi soal stunting. Semua bermula dari omongan orang tuaku yang terus mengomentari berat badan anakku yang dinilai kecil. Belum lagi kalau melihat anak-anak sepantarannya yang terlihat lebih tinggi dari anakku.

Sejak pandemi covid-19, posyandu di daerahku tutup, dan aku sekeluarga berusaha membatasi diri untuk tidak pergi ke puskesmas selama tidak ada urgensinya. Aku dan suami tidak memiliki latar belakang pengetahuan tentang ilmu kesehatan. Kami sempat mengalami masa-masa stress karena khawatir dengan tinggi badan dan berat badan anak kami yang tidak terpantau oleh petugas kesehatan.

Akhirnya yang bisa kami lakukan selama pandemi adalah dengan belajar memantau sendiri tinggi, berat dan lingkar kepala anak kami lalu mencatatkannya di buku pink, baca buku atau informasi mengenai tumbuh kembang anak dan mengikuti webinar-webinar parenting salah satunya yang membahas tentang stunting.

Bamboo Postpartum Belly Band Corset MOOIMOM
Bamboo Postpartum Belly Band Corset MOOIMOM

Hai Moms, siapa yang baru saja melahirkan atau masih mempersiapkan kelahiran sang buah hati? Aku yakin pasti moms sudah mempersiapkan satu hal penting ini, yaitu KORSET. Nah, kali ini aku mengulas salah satu produk andalanku untuk mencapai tubuh ideal pasca melahirkan, yaitu Bamboo Postpartum Belly Band Corset dari MOOIMOM. Sebuah produk korset ternyaman yang terbuat dari serat arang bambu.

Bagi wanita yang sudah pernah hamil dan melahirkan, pasti meginginkan penampilan tubuh yang kembali ideal tanpa perut buncit. Aku salah satunya! he-he. Walaupun, langsing bukan tujuan utamaku, tapi aku punya masalah dengan otot perut pasca melahirkan. Jadi, menurut dokter obgyn, aku mengalami  gangguan diastasis recti.

Diastasis recti terjadi akibat pelebaran perut yang berlebihan dan terjadi mulai trimester kedua, ketiga dan pasca melahirkan. Dikutip dari Hellosehat.com, diastasis recti bisa disebabkan oleh perubahan hormon yang menyebabkan otot perut menipis dan meregang selama kehamilan, kenaikan berat badan  yang signifikan saat hamil, jaringan perut telah kehilangan elastisitasnya sehingga tampak besar dan terpisah, serta tekanan dari tubuh bayi bersamaan dengan mengembangnya rahim.

perut dengan diastasis recti
Perut dengan diastasis recti terlihat buncit

Aku melahirkan secara secar. Setelah melahirkan aku tidak langsung memakai korset tapi memakai gurita. Gurita untuk ibu melahirkan terbuat dari bahan katun panjang dengan ujung berupa potongan kain seperti rumbai. Tujuanku memakai gurita sesaat setelah melahirkan agar perutku terasa hangat dan nyaman. Apalagi, perut pasca melahirkan secar terasa seperti jatuh dan kosong.

Gurita yang aku pakai memiliki enam ikatan. Ikatannya tidak begitu kuat dan gampang tergulung atau bergeser. Seiring berjalannya waktu, aku merasa memakai gurita tidak nyaman untuk dipakai saat beraktivitas sehari-hari. Akhirnya, aku mulai mencari referensi korset dengan bahan terbaik dan ternyaman serta bisa mengempeskan perut buncit.

Setelah menimbang bibit bebet bobotnya, pilihanku jatuh pada Bamboo Postpartum Belly Band Corset. Milih korset kok seperti milih jodoh, ya? He-he. Sebab tentunya aku ingin yang berkualitas terbaik agar nyaman dipakai sehari-hari. Tak lupa, bahannya harus awet.

perekat dan bahan korset bambu mooimom
tampak perekat dan bahan korset bamboo postpartum belly band MOOIMOM


Bahan

Seperti yang sudah aku sebutkan di awal, Bamboo Postpartum Belly Band Corset terbuat dari serat arang bambu. Bahan arang bambu merupakan bahan yang ramah lingkungan sehingga memiliki daya serap yang baik, wicking (bahan kapas yang ditenun renggang) dan breathable (bahan memungkinkan kulit bernapas), anti bakteri dan anti bau. Selain itu, korset tersebut juga berfungsi sebagai anti radiasi magnetik yang tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Biasanya, korset diapakai sebagai pakaian dalam yang bersentuhan langsung dengan kulit atau dipakai setelah tank top. Acapkali aku mendengar keluhan dari ibu-ibu lain tentang penggunaan korset dalam waktu lama antara lain membuat gerah, bau badan dan kulit lecet. Akan tetapi, saat memakai Bamboo Postpartum Belly Band secara intensif, aku tidak merasakan keluhan-keluhan tersebut.

Bamboo Postpartum Belly Band MOOIMOM
Bamboo Postpartum Belly Band MOOIMOM saat direntangkan

Bamboo Postpartum Belly Band Corset MOOIMOM benar-benar sangat nyaman dipakai sehari-hari. Bahannya sangat lembut dengan komposisi 41% Nylon, 16% Rayon, 24% Rubber Thread, dan 19% Bamboo Charcoal. Berhubung baru punya satu, jadilah ini korset cuci-kering-pakai. Bahannya yang breathable membuat korset ini cepat kering setelah dicuci.

Cara Pemakaian

Pemakaian korset Bamboo Postpartum Belly Band ini sangat mudah. Hanya memerlukan tiga langkah yakni:

1. Rentangkan korset hingga memanjang, lalu  lingkarkan korset mengelilingi bagian pinggang, perut hingga di atas panggul: ujung kiri berada di bagian dalam, ujung kanan yang ada perekatnya di bagian atas,

2. Kencangkan korset dan tempel perekat utama diikuti kedua perekat tambahan di bagian perut.

Meski aku menarik korset dengan sekuat tenaga dan berusaha membuatnya ketat di bagian perut, aku tidak merasa sesak. Bahan korset sangat elastis. Setelah dipakai, rasanya seperti dipeluk erat oleh diri sendiri. Perut terasa menjadi kokoh, lebih nyaman saat banyak bergerak dan tidak mudah menggulung atau terlipat.

step 1: rentangkan korset, lingkarkan di bagian perut


step 2: rekatkan korset dengan perekat utama dan perekat tambahan


selesai memakai korset bamboo postpartum belly band
Manfaat yang dirasakan

Setelah rutin menggunakan korset Bamboo Postpartum Belly Band MOOIMOM sehari-hari, aku mulai merasakan manfaatnya. Pada awal menggunakan korset, jujur saja aku merasa agak mual karena perut buncit ber-diastasis recti ini seperti mendapat tekanan. Hari berikutnya, tubuhku sudah beradaptasi dan justru merasa aneh saat tidak memakai korset. Perutku terasa lebih kencang, tidak seperti sebelumnya yang terasa seperti ‘jatuh’.

Korset ini bermanfaat untuk membantu meratakan dan merampingkan  perut pasca melahirkan. Korset juga dapat mencegah peregangan kulit bertambah parah karena penggunaan korset akan mengencangkan kulit sekitar perut, mengencangkan otot perut agar tidak kendur, mengembalikan postur tubuh lebih ramping dan tegak.

Pemakaian Bamboo Postpartum Belly Band Corset MOOIMOM
Badan terlihat lebih ramping, perut terasa lebih kencang, nyaman dan hangat, seperti dipeluk diri sendiri.


Jika dipakai sejak awal melahirkan, Bamboo Postpartum Belly Band Corset dapat mengembalikan rahim ke posisi semula. menggunakan korset membuat luka pasca persalinan lebih mudah sembuh. aku mulai pakai korset sejak satu bulan post-secar. sementara, untuk Moms yang melahirkan normal sudah bisa menggunakan korset ini sejak 2-3 hari pasca lahiran. Ternyata, 30 hari setelah melahirkan (masa nifas), akan menjadi masa emas untuk langsing dan tetap sehat.

Bagi ibu menyusui yang terlalu banyak duduk dapat berpengaruh ke bagian punggung, pinggang dan panggul, sehingga acapkali menimbulkan rasa nyeri. Jika digunakan dengan benar, korset ini bisa mengurangi  nyeri punggung, pinggang, dan pinggul setelah melahirkan lho, Moms!

korset pelangsing pasca melahirkan
tiada kata terlambat untuk lebih baik

Jujur, aku agak menyesal baru tahu ada korset semantap dan senyaman ini. Tapi, yang lalu biarlah berlalu, yang penting aku semangat untuk memakai korset secara rutin agar manfaatnya maksimal. Jadi, aku merekomendasikan Bamboo Postpartum Belly Band Corset dari MOOIMOM untuk dipakai sejak selesai melahirkan, supaya tidak ada penyesalan sepertiku di kemudian hari.

Bagaimana, semakin penasaran kan Moms dengan produknya? Aku ada kode voucher yang bisa Moms gunakan untuk berbelanja produk apapun di website MOOIMOM. Lumayan lho, dapat DISCOUNT 10%, berikut kode vouchernya: BLOGFIZA10

Untuk info detail produk Produk Bamboo Postpartum Belly Band Corset dan ingin langsung berbelanja, silakan kunjungi  www.mooimom.com

Semoga ulasan ini bermanfaat bagimu ya, Moms. Terima kasih.

#MyMOOIMOM

 

Foto cucu dan kakek nenek berlibur
Potret Kebersamaan Kakek-Nenek dengan Cucu Tercinta

Halo Parents, apa kabar? Setelah hampir satu tahun di rumah aja dan tidak bertemu orang tua dan mertua, aku dan suami memutuskan untuk pergi berlibur ke rumah keduanya. Anak kami, Azura, sangat bahagia saat menginap di rumah Kai (kakek, dalam bahasa Banjar) dan Nenek serta Eyang Uti dan Kakungnya.

Aku sempat membaca dua artikel yang menarik dari The Asian Parents (situs parenting terbaik di Indonesia) tentang hubungan cucu dengan kakek dan neneknya, yakni artikel 5 Fakta Dampak Psikologis anak Diasuh Nenek dan artikel berjudul Sering Menitipkan Anak keOrang Tua? 15 Hal Ini Sering Jadi Curhatan Kakek-Nenek. Keduanya menceritakan peran dan perasaan kakek dan nenek dalam pengasuhan ketika sang cucu dititipkan kepada mereka.

Terlepas dari kehadiran kakek nenek yang berperan dalam pengasuhan, aku melihat hubungan kakek dan nenek dari sudut pandang emosional-rekreasional. Hubungan emosional-rekreasional yang dimaksud adalah hubungan yang intens melibatkan kedekatan emosi meski tidak tinggal dalam satu rumah dan hanya bertemu sesekali dalam suasana liburan.

Dampak Positif Hubungan Kedekatan antara Kakek-Nenek dengan Cucunya

Adapun beberapa dampak positif yang ditimbulkan dari hubungan kedekatan antara kakek-nenek dengan cucunya antara lain:

Semua Merasa Bahagia

Bagi seorang kakek dan nenek, melihat cucu terlahir ke dunia merupakan sebuah anugerah. Tidak ada kata lain yang terucap selain ‘bahagia’. Pada dasarnya, kakek dan nenek mencintai cucunya seperti orang tua mencintai anaknya.

cucu dan kakek nenek wisata bersama
Ketika Cucu dan Kakek-Nenek wisata bersama

Bagi seorang cucu, berada di antara kakek dan nenek yang mencintainya juga membuatnya merasa bahagia. Anakku cenderung makan lebih banyak saat di rumah kakek dan neneknya. Ia juga senang bercanda dan tertawa saat bermain dengan kakek dan neneknya.

"Azura jadi obat lelahnya nenek. Kalau Azura menginap di rumah Nenek, nenek jadi lebih semangat bekerja" kata Nenek (ibuku). 
Bahagia merupakan salah satu resep imun yang kuat, bukan?

Anak Mengenal Multikultur Sejak Dini

Latar belakang keluarga kami yang berasal dari suku bangsa dan budaya berbeda sedikit-banyak memengaruhi corak-corak pengasuhan. Ketika menginap di rumah Kai dan Nenek di Bogor, cara pengasuhannya lebih ke corak pengasuhan Sumatera. Dengan demikian, terdapat prinsip, norma-norma dan bahasa yang berbeda.

keluarga besar
Potret keluarga dalam tiga generasi: Kakek-nenek, tante dan cucu

Lingkungan tempat tinggal Kai dan Nenek di lingkup perumahan yang notabene penghuninya perantauan juga menjadi hal yang menarik. Tentu ada hal yang berbeda dengan tempat tinggalnya di apartemen.

Sementara itu, saat di rumah Uti dan Kakung di Solo, lebih mencerminkan corak pengasuhan Jawa. Selama menginap di rumah Uti dan Kakung juga anakku mengenal begitu banyak saudara karena keluarga besar tinggal berdekatan. Corak-corak yang ada dalam keluarga kami menjadi pengalaman yang berbeda bagi anak kami. Kakek dan nenek juga akan menjadi role model bagi Azura.

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Anak

Berhubung anak hidup dalam lingkungan yang berbeda dan berkomunikasi lintas generasi, kemampuan berkomunikasi anak meningkat. Aku melihat anakku, Azura, yang sudah mampu menyematkan sapaan berbeda untuk orang yang berbeda. Ia mengerti sapaan yang tepat untuk orang tuaku yakni Kai dan Nenek serta sapaan untuk mertuaku yakni Uti dan Kakung. Sementara ‘bunda’ merupakan sapaan untuk kedua adik perempuanku dan ‘tante’ untuk adik iparku. Begitupun saat ia bertemu dengan saudara-saudara lainnya yang berbeda usia.

cucu bermain bersama kakek dan sepupunya
Azura bermain bersama sepupu dan Eyang Kakungnya


Menginap di rumah kakek dan nenek dari dua keluarga membuat Azura mengenal banyak kosa kata. Menurut pengamatanku, banyaknya tabungan kosa kata tersebut membuat kemampuan berkomunikasi anakku jadi sangat baik. Hingga di usianya yang hampir tiga tahun ini, ia tidak pernah tantrum. Ia sudah mampu mengomunikasikan perasaan dan keinginannya pada orang tuanya juga kepada orang lain. Sehingga, tangisan bukan senjatanya.

Mengembangkan Rasa Empati dan Kasih Sayang Secara Alami

Anak yang selalu terpapar rasa cinta, perhatian dan empati, akan menumbuh suburkan perasaan yang sama dalam dirinya secara alami. Tidak hanya dari keluarga inti (ayah dan ibu), anak juga akan melihat bagaimana kakek dan neneknya menyayangi dan berempati padanya.

Berdasarkan salah satu artikel dari The Asian Parent, ada 10 tips menanamkan rasa empati pada anak. Semua tipsnya bisa kita latih dan terapkan mulai dari berempati pada kakek dan nenek. Contoh paling sederhana adalah dengan mengucapkan terima kasih atas pemberian kakek dan nenek. Anak juga bisa berlatih menghargai dan mematuhi aturan-aturan yang diterapkan di rumah kakek dan nenek.

Bagaimanapun kehadiran cucu merupakan anugerah bagi kakek dan nenek, begitupun sebaliknya. Jujur saja, setiap melihat anakku begitu bahagia bermain bersama keempat kakek dan neneknya, aku pun merasa sangat bahagia.

Aku sendiri tidak sempat merasakan kasih sayang dari kakek dan nenekku. Hidupku yang selalu dalam perantauan membuatku tidak mengenal baik saudara/i-ku lainnya. Jadi, aku ingin sekali memaanfatkan secara maksimal momen berkunjung ke rumah kakek-nenek menjadi momen terbaik yang bisa dikenang oleh kedua belah pihak, baik sang cucu maupun sang kakek dan nenek.

momen perpisahan kakek nenek cucu
momen perpisahan kakek-nenek dengan cucunya yang akan berangkat merantau

Semoga Kai, Nenek, Uti, dan Kakung sehat wal afiat, panjang umur dan berbahagia di masa tuanya. aamiin Allahumma aamiin.

Apakah Parents juga merasakan dampak positif dari kedekatan antara anak (cucu) dengan kakek dan neneknya? Share ceritamu di kolom komentar ya…

Untuk baca lebih banyak artikel bermanfaat tentang parenting, kehamilan, keluarga, cari nama bayi dan sebagainya, Parents bisa baca di website The Asian Parent Indonesia https://id.theasianparent.com/ atau unduh aplikasinya via App Store dan Google Play. Aplikasinya gratis. Parents juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui fitur ‘VIP Parents’ yang tersedia di aplikasi The Asian Parent.

Semoga bermanfaat. Terima kasih.

#TAPLombaCeritaParents

Hai, Apa kabar?


Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan sehat dan bahagia, ya.

Sejak Virus Covid-19 menjadi pandemi dan masuk ke Indonesia, tentu kita sebagai pribadi dan juga orang tua dari anak-anak merasa amat khawatir. Apalagi anakku, Azura, yang jarang sekali sakit, tetiba demam tinggi pada awal bulan Februari 2020.

Jelas saat itu kami sudah parno duluan. Untungnya suamiku terus mengingatkan agar tidak panik. Aku pun berusaha melakukan apa yang bisa dilakukan agar Azura cepat sembuh dan ceria lagi.

Berhubung sudah satu minggu Azura demam, kami membawanya ke rumah sakit untuk mendapat saran dokter dan resep obat. Alih-alih memberikan obat, dokter menyarankan kami untuk melakukan tindakan pengobatan secara alami terlebih dulu yakni dengan melakukan beberapa cara berikut:

#1 Istirahat Total

Aku kembali diingatkan bahwa anak-anak seumuran Azura (2 tahun) jam tidurnya harus cukup yakni sekitar 11 - 14 jam sehari. Rasa-rasanya belakangan ini Azura memang kurang istirahat karena di akhir Desember sampai Januari lalu kami baru saja melakukan perjalanan ke Bromo di Jawa Timur lanjut ke rumah eyang di Solo, Jawa Tengah.

Saat tidur siang dan malam, sebaiknya kenakan pakaian yang nyaman, tipis dan ringan. Tidak disarankan memakai selimut karena panas tubuh yang keluar harus dilepaskan ke udara. Jika memakai AC, suhu ruangan diatur minimal 25 derajat celcius.

#2 Berjemur Matahari Pagi

Berjemur atau terpapar sinar matahari pagi disarankan 10-15 menit saja sudah cukup asalkan menggunakan pakaian seminimal mungkin.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa mendapatkan sinar matahari pagi baik bagi kesehatan karena dapat mengubah pro-vitamin D menjadi vitamin D yang sangat penting bagi tubuh. Sekitar 80 persen vitamin D yang dibutuhkan tubuh berasal dari sinar matahari.
#3 Penuhi Asupan Nutrisi Bergizi Seimbang

Mungkin sebagian besar ibu-ibu sudah khatam ya dengan perihal asupan anak bernutrisi, bergizi seimbang, bahkan sudah mengikuti panduan ‘isi piringku’.

Boleh dibilang aku merupakan salah satu ibu yang belum khatam, sedih ya. Aku merasa kurang kompeten urusan dapur dan memasak. Namun, aku percaya bahwa “every mom is a supermom” jadi, aku tetap berusaha memenuhi gizi Azura sebisa mungkin. Toh ternyata masak sayur bening, oseng-oseng, capcay, ikan goreng, telur dadar, kentang atau ubi ungu rebus dan seterusnya sangat mudah, murah, bergizi tentunya.

#4 Minum Air Putih

Minum air putih penting sekali bagi tubuh kita supaya terhindar dari dehidrasi. Faktanya, anak usia 1-12 tahun memiliki persentase kadar air 49-75% atau rata-rata sekitar 69%.

Nah, dokter yang ku temui pun menyarankan agar Azura selalu ditawarkan minum air putih baik saat dia merasa haus ataupun tidak. Gampangnya sih, air putih yang diminum akan dikeluarkan lagi oleg tubuh melalui air seni/pipis.

#5 Perkuat Sistem Imun dengan STIMUNO

Acap kali konsultasi ke dokter soal keluhan demam atau batuk-pilek, rasa-rasanya tak pernah bosan dokter mengingatkan agar kita selalu menjaga dan memperkuat imunitas tubuh. Imun atau daya tahan tubuh kita bekerja begitu keras mengingat setiap hari tubuh kita selalu berinteraksi dengan polusi, kuman, bakteri dan virus. Terlebih bagi anak-anak seumuran Azura yang sedang begitu aktif bergerak untuk mengeksplorasi dunianya tentu butuh imun tubuh yang prima.
Mengonsumsi Stimuno secara rutin sesuai dosis dapat membantu mempercepat penyembuhan pada anak yang sedang sakit sehingga tahap dan waktu penyembuhan bisa dipercepat. Pada anak sehat, Stimuno membantu mencegah penyakit. Namun, perlu diketahui, demam merupakan gejala awal atau peringatan dari tubuh saat sedang melawan virus atau bakteri. Jika imunitas tubuh kuat, maka penyakit akan kalah.

varian produk stimuno

Sebagai garda pertahanan kesehatan keluarga, aku selalu berusaha menjaga imunitas keluargaku dengan memberikan multivitamin yang terbaik. Sejauh ini, multivitamin terbaik yang aku percaya untuk dikonsumsi diriku, suami dan anakku hanya dari Stimuno.

Mengapa memilih Stimuno?

Kita semua tahu bahwa Ibu adalah “super mom” yang harus bisa jadi apa saja, termasuk jadi “dokter keluarga”. Eits, bukan mau sok ‘keminter’, tapi yang terjadi di lapangan memang demikian. Ibu harus tahu apa yang layak diberikan dan dikonsumsi untuk keluarganya, termasuk soal pemberian makanan, obat pun multivitamin agar semua tetap sehat dan kalaupun sakit agar segera pulih kembali.

Faktor utama dalam menentukan produk multivitamin mana yang terbaik untuk dikonsumsi anak-anak terutama balita sudah tentu menelaah komposisinya. Aku berusaha mencari produk yang tidak mengandung bahan kimia sintetik karena takut efek sampingnya terutama bagi organ hati dan ginjal. Untungnya, aku menemukan Stimuno dari Dexa Medika yang tergolong obat herbal berbahan dasar alami.

Aku mempercayakan Stimuno sebagai multivitamin yang dikonsumsi anak dan suami tentu dengan beberapa alasan yang kuat, yakni:
  • Paling penting bagiku: TERUJI KLINIS ! Yup, Stimuno merupakan sаtu-ѕаtunуа іmunоmоdulаtоr yang sudah teruji klinis dеngаn standar FITOFARMAKA.
  • Stimuno mengandung ekstrak dari tanaman meniran hijau (Phyllanthus niruri sp) yang dipercaya mampu mencegah infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh manusia dan mempercepat proses penyembuhan penyakit. Kandungan antioksidan yang terdapat dalam daun meniran, berfungsi melawan radikal bebas dan memperkuat sistem imun tubuh. 
  • Tanaman Mеnіrаn ѕеbаgаі bаhаn dasar Stіmunо dіbudіdауаkаn dеngаn teknologi modern mengikuti ѕtаndаr GAP (Gооd Agriculture – Practices) dan dірrоѕеѕ mengikuti ѕtаndаr с-GMP (сurrеnt-Gооd Mаnufасturіng Prасtісеѕ) dan CPOB (Cara Pеmbuаtаn Obat уаng Baik) ѕеѕuаі standar іnduѕtrі farmasi. 
  • Stimuno sudah bersertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan nomor sertifikat 00130096150519, sudah terdaftar BPOM dengan nomor registrasi FF172600721. 
  • Stimuno termasuk golongan obat herbal yang dijual bebas. Bisa dikonsumsi anak-anak (>1 tahun) dan orang dewasa. Tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui. 
  • Rasanya enak sehingga disukai anak-anak. Stimuno memiliki tiga varian rasa, yaitu rasa original, jeruk dan anggur. Sementara untuk Stimuno kemasan sachet isi 5 ml tersedia dalam rasa jeruk beri yang manis dan segar. 
  • Mudah didapat. Stimuno sudah tersedia di supermarket terdekat, di apotek dan berbagai e-commerce seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Blibli, dll. 
ilustrasi uji klinik fitofarmaka meniran stimuno 
STIMUNO Telah Teruji Praklinis dan Uji Klinis

Stimuno merupakan produk pioneer Fitofarmaka di Indonesia. Fitofarmaka (clinical based herbal medicine) adalah bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern. Fitofarmaka telah ditunjang dengan bukti ilmiah melalui uji praklinis dan uji klinis, artinya bahan baku dan produk telah terstandardisasi dan memenuhi syarat mutu.

Dilansir dari pemaparan Kepala Pusat Studi Obat Bahan Alam (PS-OBA) Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, Uji Praklinis terdiri dari uji khasiat dan uji keamanan. Uji keamanan bertujuan untuk mengetahui kandungan racun (toksisitas) dalam suatu bahan herbal. Setelah uji praklinis, dapat diketahui keamanan, dosis untuk terapi, khasiat dan efek samping dari bahan herbal tersebut.

Setelah suatu bahan tanaman obat herbal dinyatakan lolos uji praklinis, barulah selanjutnya dilakukan uji klinis. Uji klinis dilakukan kepada manusia agar diketahui pasti khasiatnya. Uji klinis dilakukan dalam 4 fase pengujian, yakni:

Fase 1 : calon obat diuji pada individu sehat sebanyak 25-50 orang guna mengetahui apakah khasiat yang diamati pada hewan percobaan juga tampak pada manusia dan untuk mengetahui rentang dosis maksimum.

Fase 2 : calon obat diuji pada 100-200 orang pasien tertentu, bertujuan untuk melihat efek yang potensial dengan efek samping rendah/tidak toksik (efek farmakologik) pada obat.

Fase 3 : melibatkan kelompok besar pasien (mencapai ribuan, 300-3000 orang pasien), biasanya multicenter. Tujuannya untuk memastikan bahwa suatu obat baru benar-benar berkhasiat dan terjamin keamanannya. Pada tahap ini, obat baru diizinkan untuk diproduksi oleh industri sebagai legal drug dan dipasarkan dengan merk dagang tertentu serta dapat diresepkan oleh dokter.

Fase 4 : studi pasca pemasaran (post marketing surveillance) yang diamati pada pasien dengan berbagai kondisi, berbagai usia dan ras, studi ini dilakukan dalam jangka waktu lama untuk melihat nilai terapeutik dan pengalaman jangka panjang dalam menggunakan obat.

Uji klinis dianggap cukup sulit dan berbiaya mahal karena melibatkan dokter dari rumah sakit serta diujicobakan kepada pasien sakit juga orang sehat sebagai pembanding. Oleh sebab itu, Badan POM Republik Indonesia menempatkan Fitofarmaka sebagai status sertifikasi obat herbal BPOM level tertinggi, disusul Obat Herbal Terstandar (OHT) lalu Obat Bahan Alam (OBA) di level paling bawah.

video stimuno lolos uji klinis

Keutamaan Fitofarmaka yang membuatku yakin tentunya karena berbahan dasar alami dan aman dikonsumsi rutin setiap hari dalam jangka waktu yang lebih lama dibanding obat kimia (sekitar 6 bulan). Tidak ada efek samping yang akan timbul di masa mendatang, artinya bahwa obat Fitofarmaka lebih aman bila dikonsumsi anak-anak bahkan balita.

Meski demikian, penggunaan obat apapun sebaiknya tetap harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Sebagai “super mom” kita wajib cermat membaca label, menakar dosis yang tepat dan interaksi obat terhadap obat lainnya sehingga tidak menimbulkan efek samping.

Bagaimana, Moms, Dads? sudah semakin paham kan mengapa produk Stimuno layak untuk dikonsumsi seluruh anggota keluarga?

Stimuno seperti paket lengkap dalam satu produk. Khasiatnya luar biasa, yakni disaat tubuh anak sedang fit, Stimuno berperan sebagai suplemen peningkat daya tahan tubuh. Saat anak sakit, Stimuno berperan memperkuat imunitas dan mempercepat proses penyembuhan. Produk Stimuno sudah teruji klinis, halal, terdaftar di BPOM RI, mudah didapatkan, harga terjangkau dan rasanya disukai semua kalangan, baik dewasa juga anak-anak. Jadi, Azura bebas berekspolrasi dan menemukan dunianya tanpa takut sakit karena ada Stimuno penjaga imun !

Because, every mom is a super mom, we choose the best for dearest one.


#StimunoPenjagaImun #GakTakutSakit #Stimuno #MomiXStimuno #EveryMomisASuperMom


Info penting lain tentang STIMUNO cek di sini ya : https://sahabatdexa.com/stimuno






Sumber Rujukan:

Kliping Surat Kabar Media Indonesia Rabu, 21 Juni 2006, Hal. 21, Kolom 6-7, “Proses Uji Klinis Sama Dengan Obat Kimia”
(https://www.ui.ac.id/download/kliping/220606/Proses_Uji_Klinis_Sama_Dengan_Obat_Kimia.pdf)

I Made Jawi, Peran Prosedur Uji Praklinik dan Uji Klinik dalam Pemanfaatan Obat Herbal, (https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/767616f64cd58798f36164d0c9396ffb.pdf)
© Alfizza Murdiyono · Designed by Sahabat Hosting