Hi Moms, apa kabar? Kamu masih inget gak sih momen apa yang paling berkesan selama prosesmu menjadi seorang ibu? kalau aku sih momen melahirkan anak ke duunia. Jujur itu momen terbesar dalam hidupku sekaligus traumatis juga, huhu... Kalau membahas metode kelahiran dan dampaknya buat anak itu rasanya seperti membuka luka lama bagiku. Padahal momen itu sudah lima tahun yang lalu. Bukan apa-apa, rasanya saat hamil aku sudah berjuang semampuku untuk bisa melahirkan normal-pervaginam dan minim trauma dengan berbagai cara, seperti ikut yoga hamil rutin seminggu sekali, jalan kaki dan makan yang bergizi seimbang. Qadarullah, di hari H kelahiran semua terjadi tidak sesuai rencana karena anakku sungsang, kakinya yang satu udah masuk jalur lahir, yang satu nggak, dan aku udah pendarahan. Akhirnya, aku harus melahirkan di meja operasi dan menjalankan operasi caesar.
Momen Webinar

Awalnya aku sempat stress (baby blues) karena selain berjuang merawat anak di perantauan tanpa bantuan support system, aku juga sering dengar kalau anak-anak lahir caesar akan memiliki beberapa permasalahan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Jujur saja aku sempat merasa down dan bersalah banget sama anakku. padahal, semua terjadi karena kehendak Tuhan. toh, dokter obgyn merekomendasikan caesar sebagai solusi tentu bukan asal, tapi berdasarkan hasil observasi dan pertimbangan yang matang. So, bvertahun-tahun aku belajar melepaskan semua perasaan bersalah itu dan mulai belajar serta berjuang agar anakku yang lahir caesar ini dapat tumbuh optimal.


Ternyata jumlah persalinan caesar terus meningkat secara global dengan jumlah lebih dari 1 di antara 5 (21%) dari semua kelahiran. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat di dekade mendatang. Di Indonesia, tingkat persalinan caesar naik 2x lipat dalam 5 tahun. Tingkat persalinan caesar dalam skala nasional dari 8,2% (Riset Kesehatan Dasar 2013) menjadi 17,6% (Riset Kesehatan Dasar 2018). Ada banyak faktor di balik peningkatan angka caesar, termasuk indikasi klinis dan faktor non-klinis. Faktanya, persalinan caesar memiliki konsekuensi kesehatan jangka pendek maupun panjang bagi ibu dan anak. Salah satu risiko kesehatan yang dialami anak akibat metode caesar adalah anak mengalami ketidakseimbangan mikrobiota dalam ususnya, dimana jumlah bakteri baik lebih sedikit dan bakteri merugikan lebih banyak sehingga mengakibatkan disbiosis usus dan gangguan sistem imun.


Bertepatan dengan International C-Section Awareness Month yang jatuh pada bulan April, Danone Specialized Nutrition Indonesia (Danone SN Indonesia) memanfaatkan momen ini dengan serangkaian program untuk mengedukasi para orangtua agar dapat memahami pentingnya mengoptimalkan kesehatan anak kelahiran caesar untuk mewujudkan kesehatan jangka panjang. Seperti mengadakan kampanye sebulan penuh melalui aplikasi kesehatan dan merilis situs edukasi mengenai C-section guna memperluas manfaat. Kampanye dibuka dengan program edukasi melalui webinar 'Bicara Gizi' yang bertema “Kunci Kesehatan Jangka Panjang Anak Kelahiran Caesar”.